Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Tahun politik yang jatuh di 2018 bisa menjadi potensi pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, konsumsi khususnya non rumah tangga diprediksi mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena adanya pesta demokrasi.
Demikianlah disampaikan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara Outlook Pembangunan 2018: Tantangan di Tahun Politik di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (18/12).
"Pengalaman pemilu sebelumnya, tahun politik potensi konsumsi alami pertumbuhan tinggi. Apa lagi setelah BPS memisahkan konsumsi rumah tangga dan konsumsi non tumah tangga, khususnya non rumah tangga terkait politik," kata Bambang.
Bambang menambahkan, sisi investasi mengalami sedikit pelemahan karena investor atau pengusaha cenderung menunggu dan mencermati peluang investasi di tahun politik di 2018. Pasalnya, kondisi politik di Indonesia cukup bersinggungan dengan ekonomi yang berdampak ke pertumbuhan ekonomi.
"Tahun pemilu investasi swasta melambat, wait and see," kata Bambang.
Akan tetapi, melambatnya investasi bisa ditutup dengan kenaikan konsumsi non rumah tangga. Belanja barang seperti kaos, spanduk, stiker dan yang lainnya untuk kebutuhan kampanye meningkat cukup pesat. Melihat di 2014, konsumsi non rumah tangga mampu tumbuh hingga 20%.
"Namanya kampanye, semacam marketing jual ide jual tokoh ada kegiatan barang konsumsi," kata Bambang.
Bambang menambahkan, berkaca dari Pilkada beberapa tahun ke belakang tidak cukup kuat mempengaruhi ekonomi Indonesia. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.
"Pilkada dua tahun terakhir enggak terlalu banyak pengaruh Pilkada dengan kegiatan ekonomi," ujar Bambang. (dtf)