Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Purworejo. Anak balita ditemukan tewas mengapung di kolam ikan milik orang tuanya. Korban tewas tercebur kolam saat ditinggal pergi sebentar oleh orangtuanya.
Korban bernama Dimas Samudra (2,5), warga RT 03/ RW 03, Dusun Winong Jurang, Desa Winong, Kecamatan Kemiri. Korban ditemukan tewas mengapung di kolam ikan berukuran 14 x 9 meter dengan kedalaman 1 meter milik orang tuanya, pada Senin (18/12/2017) siang.
"Korban ditemukan sudah mengapung di kolam ikan milik orang tuanya yang berada di belakang rumah," ungkap Wakapolsek Kemiri Iptu Ponco Broto kepada detikcom, Senin (18/12/2017) siang ketika ditemui di lokasi kejadian.
"Selain cek TKP, kami juga melakukan pemeriksaan medis terhadap korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan yang terdapat pada tubuh korban," lanjutnya.
Sementara itu, orang tua korban Tarsono (56) mengaku bahwa sebelum kejadian, korban sempat merengek ingin ikut dengannya untuk mengantarkan pesanan tabung gas elpiji ke pelanggan. Namun karena repot, akhirnya korban tidak jadi pergi bersamanya.
"Tadi mau ikut saya nganterin tabung gas, tapi saya gak boleh wong repot bawanya. Setelah saya pulang sampai rumah langsung saya cari Dimas kok nggak ada dimana, terus saya nyuruh keponakan saya untuk nyari Dimas," tuturnya kepada detikcom, Senin (18/12/2017) di rumah duka.
Betapa terkejutnya Tarsono ketika sang keponakan Lukman Hakim (12) berteriak sambil memberitahukan bahwa korban sudah mengapung di kolam. Dia pun terjun ke kolam untuk mengevakuasi anak bungsunya itu, namun sayang nyawa korban tak tertolong.
"Saat itu keponakan saya teriak-teriak bilang kalau Dimas tercebur kolam. Saya langsung lari masuk ke kolam dan berusaha menyelamatkan dia namun sudah nggak bisa, sudah terlambat," imbuhnya.
Ibu korban, Siti Alfiah (52) yang tak kuasa menahan sedih terus menangis histeris tak henti-henti. Para tetangga pun sibuk berusaha menenangkan ibu korban.
Karena hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban, pihak polisi kemudian menyerahkan korban kepada keluarga untuk segera dimakamkan. Orang tua korban akhirnya menerima dengan ikhlas kejadian itu dan menganggap sebagai musibah. (dtc)