Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Tingkat okupansi atau keterisian hotel di sejumlah daerah meningkat jelang tutup tahun 2017. Contohnya di Solo dan Bali
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta, Abdullah Soewarno, mengatakan saat ini tingkat okupansi hotel di Solo masih berada pada angka 60%-70%. Dibandingkan tahun lalu, angka ini mengalami peningkatan.
"Ya kalau saat ini itu masih berkisar di antara 60%-70%. Ada peningkatan sedikit, kalau tahun lalu di saat-saat seperti ini masih di kisaran 55%-65%," terang Abdullah kepada detikFinance, Kamis (28/12/2017).
Lebih lanjut, ia berharap tingkat okupansi ini akan terus meningkat hingga 31 Desember mencapai 80-90%. Pasalnya, musim liburan berlangsung sejak Natal hingga Tahun Baru.
"Harapannya mungkin kalau sudah malam tahun baru naik sampai 80%-90%. Ini kebetulan ada sisa liburan Natal dan pada mau nginap lanjut tahun baru jadi mungkin karena deket liburan sekolah," sambungnya.
Sedangkan, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati tingkat okupansi hotel di Bali mencapai 80%. Angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu.
"Kalau kita banding hari yang sama di tahun lalu meningkat. Sekarang okupansi hotel sudah di atas 75% tapi pada wilayah tertentu seperti Nusa Dua sudah di atas 80%," kata pria yang akrab disapa Cok Ace ini.
Ia memaparkan, tingkat okupansi tersebut terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat dibandingkan tahun lalu. Jumlah kunjungan tahun lalu, kata Cok Ace mencapai 13.500/hari sedangkan saat ini mencapai 14.000/hari.
"Jadi kalau tahun lalu rata-rata kunjungan wisatawan 13.500/hari dan di sini kami sudah meningkat 14.000/hari," imbuhnya. (dtc)