Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pemerintah telah menutup buku tahun anggaran 2017 dengan cukup memuaskan. Belanja negara mencapai Rp 2.001,6 triliun atau 93,8% dan penerimaan negara Rp 1.655,8 triliun atau 95,4%.
Dengan penerimaan negara Rp 1.655,8 triliun dan belanja pemerintah Rp 2.001,6 triliun, maka terjadi defisit anggaran sebesar 2,57% atau di bawah dari yang ditetapkan pemerintah yakni 2,62%.
Capaian kinerja APBN-P Tahun Anggaran 2017 ini juga langsung dibahas pada Sidang Kabinet Paripurna oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1).
Jokowi meminta kepada seluruh pejabat menteri kabinet kerja dan para pejabat lembaga, maupun aparat penegak hukum untuk tetap dapat fokus bekerja mempertahankan apa yang dicapai pada tahun lalu.
"Untuk tahun ini walaupun tahun 2018 adalah tahun politik, sekali lagi saya ingin ulangi, saya minta fokus bekerja terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengatasi ketimpangan, menurunkan angka kemiskinan," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna.
Tidak lupa juga, Jokowi menghaturkan apresiasi kepada seluruh menteri kabinet kerja, panglima TNI, Kapolri, kepala lembaga serta para penegak hukum atas kerja kerasnya di 2017.
Lanjut Jokowi, kepercayaan dunia internasional yang semakin tinggi terhadap Indonesia karena komitmen melakukan reformasi perizinan dan regulasi harus tetap ditingkatkan lagi.
"Kita tahu semuanya Fitch Rating mengumumkan peningkatan peringkat dari yang sebelumnya BBB- menjadi BBB dengan outlookstabil," kata Jokowi.
Menurut Mantan Wali Kota Solo ini, kepercayaan yang didapat Indonesia karena mampu menjaga ketahanan ekonomi terhadap guncangan ketidakpastian dari global.
Dengan apa yang sudah dicapai pemerintah pada tahun lalu juga diminta oleh orang nomor satu di Indonesia ini tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi pada tahun ini.
"Dan apa yang sudah kita kerjakan tahun lalu harus terus diperbaiki tahun 2018 ini," tutup dia. (dtf)