Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera membereskan pembebasan lahan di Proyek Trans Jawa dan Sumatera. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, untuk pembebasan lahan dalam proyek pengerjaan Trans Sumatera akan dibereskan pada Januari ini.
"Terutama Bakaeuheni-Terbanggi Besar, kemudian Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung Palembang, itu targetnya Mei-Juni bisa selesai konstruksinya. Tanahnya juga saya kira tadi ada pak Menteri ATR itu bisa kita selesaikan Januari ini," kata dia usai melaksanakan Rapat Koordinasi dalam bahasan Perkembangan Pembangunan Proyek Trans Jawa dan Sumatera di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (3/1/2018).
Basuki menjelaskan, khusus untuk proyek yang ada di Medan, penyelesaian tanah yang dilakukan pemerintah dikatakan cukup adil. Dengan memberikan kompensasi sebesar 30% pada yang memiliki sertifikat, serta 70% pada orang yang menempati lahan.
"Khusus untuk yang Medan, penyelesaian tanah yang baik untuk yang punya sertifikat tapi ditempati orang, itu sudah bisa diselesaikan dengan baik. Yang punya sertifikat mendapatkan ganti rugi 30%, sedangkan masyarakatnya 70%. Itu saya kira banyak yang menerima, ada yang dua belum menerima akan kita konsultasi," jelas dia.
Hal yang sama juga dijelaskan lebih rinci oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil. Dirinya menjelaskan pembagian kompensasi atas presentase tersebut cukup adil.
"Solusinya 30% pada pemilik 70% pada pihak yang meninggali. Karena dari sekian lama pemilik tidak menjaga. Yang di Medan ada tanah, yang dimiliki oleh seseorang yang punya sertifikatnya. Tapi sudah 30 tahun dikuasai pihak lain. Ya kali ini kita memberikan solusi kepada yang punya sertifikat kita berikan 30%, 70% kepada orang yang meninggali. Karena apa, orang yang punya sertifikat hak milik itu enggak menjaga dan akhirnya diduduki lama oleh orang lain. Oleh sebab itu, orang yang menduduki kita juga tidak akan memberikan 100%," jelas dia.
Sementara itu, dalam Proyek Pembangunan Trans Jawa dan Sumatera, pemerintah tidak mengalami kendala besar. Meski ada beberapa kendala di beberapa titik namun secara keseluruhan pembebasan lahan dalam proyek Trana Jawa dan Sumatra bisa diselesaikan pada bulan ini.
"Pembebasan lahan sudah enggak jadi masalah lagi, kalau pun ada itu yang kecil-kecil itu. Target menteri PU itu kita bisa capai. Yang Trans Sumatera juga gitu ada yang sengketa antar para pemilik, ada beberapa yang kecil tapi secara overall tidak menghambat," papar dia.
Sementara itu pada awal Desember 2017 lalu ada 8 ruas tol Trans Sumatera dalam tahap konstruksi, mulai dari ujung Selatan di Pelabuhan Bakauheni menuju Terbanggi Besar hingga Medan-Binjai di sebelah Utara. Beberapa di antaranya ada yang sudah beroperasi.
Di antaranya tol Palembang-Indralaya seksi 1 Palembang-Pamulutan 7,75 km, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi 2-6 sepanjang 42 km, dan Medan-Binjai seksi 2 dan 3 sepanjang 10,4 km. Ketiga ruas tersebut baru dioperasikan pada tahun 2017 ini, tepatnya di Oktober. 8 ruas yang tengah dalam konstruksi ini total panjangnya mencapai 669,3 km.
Ruas yang paling maju konstruksinya adalah tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, dikerjakan oleh PT Jasa Marga Kualanamu Tol. Dari 7 seksi yang ada, 4 seksi di antaranya sudah dioperasikan dan sisa seksi yang masih konstruksi ditarget beroperasi secara penuh hingga Oktober 2018 mendatang.
Sementara yang paling kecil progresnya adalah ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 132 km dan Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 111 km.
Selanjutnya, ada 6 ruas Tol Trans Sumatera lagi yang sedang dalam tahap perencanaan untuk mulai dibangun. Di antaranya yang dikerjakan PT Hutama Karya, yakni ruas Palembang Tanjung Api-api 90 km, Padang-Pekanbaru 240 km, Medan-Aceh 470 km dan Indrapura-Kisaran 45 km.
Kemudian yang dikerjakan PT Hutama Marga Waskita, yakni ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi 39 km, dan Tebing Tinggi-Parapat 104,5 km. dtc