Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Banyak hal yang mempengaruhi investasi di pasar modal. Tahun lalu iklim investasi di pasar modal terbilang cukup kondusif, lalu bagaimana dengan tahun ini?
Menurut Analis Recapital Asset Management Kiswoyo Adi Joe salah satu sentimen besar yang akan mempengaruhi pasar modal di tahun ini adanya Pilkada Serentak. Akan ada 171 daerah yang bakal menggelar Pilkada.
Bukan hanya itu, tahun depan juga akan ada Pilpres. Diperkirakan gejolak Pilpres 2019 akan mulai terasa di semester II-2018.
Namun, menurut Kiswoyo di tengah sentimen negatif tersebut terdapat peluang. Biasanya setiap kali ada pemilu maka perputaran uang di masyarakat akan lebih besar dari biasanya.
Dengan putaran uang yang bergerak lebih banyak dari pada biasanya, hal itu akan memacu bursa saham bergerak lebih tinggi lagi.
"Dengan adanya Pilkada ekonomi masih akan bergulir," tuturnya saat dihubungi , Kamis (4/1).
Dia juga yakin kondisi perekonomian Indonesia masih akan membaik tahun ini. Hal itu diukur dari kondisi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai level tertinggi di level 6.355.
"Kemarin IHSG kita sudah naik kencang, IHSG itu gambaran ekonomi 6 bulan ke depan. Pertumbuhan ekonomi kita bisa 5,2-5,3%," tambahnya.
Kiswoyo memprediksi IHSG di tahun ini bisa menembus rekor baru di level 6.500 pada akhir semester I-2018. Namun di akhir 2018 diperkirakan akan berada dalam rentang 6.200-6.300. (dtf)