Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menganjurkan PT Railink sampai akhir 2018 tidak menaikkan tarif kereta bandara Soekarno-Hatta dari Rp 70 ribu menjadi Rp 100 ribu.
Sebelumnya, Railink selaku operator kereta bandara mengusulkan kenaikan tarif menjadi Rp 100 ribu yang diperkirakan bakal diterapkan sekitar Maret.
"Saya sarankan tahun ini tetap Rp 70 ribu lah supaya masyarakat itu menggunakan dengan suatu harga yang baik, yang bisa di-compare dengan yang lain, cukup oke. Kita sarankan PT Railink nanti lah 2019 baru kita evaluasi (penyesuaian tarif)," kata Budi Karya di kantornya, Jumat (5/1/2018).
Agar Railink bisa meningkatkan pemasukan, menurutnya operator kereta bandara tersebut bisa memanfaatkan berbagai hal, misalnya menjaring sponsor. Melalui sponsor, Railink bisa memperoleh pemasukan.
"Kan mereka income banyak yang selama ini belum dihitung. Contohnya sponsorship. Terus di jalan-jalan itu kan banyak sekali tempat-tempat kosong, (bisa digunakan) bikin iklan," lanjutnya.
Membuat nama stasiun sesuai kebutuhan sponsor juga bisa meningkatkan pemasukan Railink sehingga tak hanya mengandalkan dari penjualan tiket kereta bandara. Misalnya Stasiun Sudirman Baru yang namanya jadi BNI City. Stasiun lain juga bisa menerapkan hal itu.
"Yang lain adalah, ini kan bukan sekadar basicly tapi suatu kebutuhan menengah atas bahkan juga lifestyle. Saya harapkan nanti terjadi suatu lifestyle yang bagus di mana di Stasiun Dukuh Atas (contohnya), itu akan jadi suatu tempat percobaan, jadi restoran laku, tarif jadi tinggi itu bagian-bagian yang ada di sana," tambahnya. (dtc)