Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Strategi promosi pariwisata ke negara-negara Eropa cukup menuai sukses. Sebut saja wisman dari Prancis yang meningkat 10,09% sepanjang tahun 2017.
Data terbaru yang didapatkan dari Visit Indonesia Tourism Office (VITO) Prancis menyebut, tingkat kunjungan wisman Prancis ke Bali menempati peringkat ke tujuh dari sejumlah negara.
Selama tahun 2017, jumlah kunjungan wisman Prancis mencapai 162.288 wisman. Lebih besar dari tahun 2016 yang berjumlah 147,413 wisman.
"Peningkatannya sebesar 10,09 persen," ujar Eka Moncare selaku perwakilan VITO Prancis dalam keterangan pers, Minggu (14/1).
Faktor pertama yang mempengaruhi peningkatan ini, menurut Eka adalah popularitas Bali yang memang menjadi favorit wisatawan Prancis. Masyarakat Prancis dikatakannya sangat menyukai kultur dan budaya. Sementara Bali, memiliki itu semua dan bisa menawarkannya kepada wisman Prancis secara lengkap.
Bali, menurut Eka, sangatlah unik. Meski pun jadi tujuan wisatawan dunia, namun kekuatan tradisionalnya masih sangat terjaga.
"Hal tersebut ditunjang dengan penerbangan langsung (Direct Flight) dari Paris ke Bali yang menjadi salah satu faktor sukses kunjungan wisman Prancis," kata Eka.
Selain itu, hospitality masyarakat dan industri di Bali sudah sangat baik. Masyarakat Bali mampu berbicara bahasa Inggris bahkan Prancis dengan baik. Bali sangat menyambut wisatawan dan telah memiliki pengalaman yang baik dalam hospitality.
"Banyak sekali pilihan hotel di Bali yang harganya kompetitif. Sehingga membuat Tour Operator semakin mudah membuat paket untuk dijual," imbuhnya.
Bali memiliki amenitas dari kelas guest house hingga hotel kelas bintang tujuh yang semuanya memiliki standar yang baik. Sejak awal dan sampai sekarang, mereka selalu siap untuk promosi dibandingkan daerah lain. Banyak brosur dan artikel tentang Bali.
"Semua itu membuat Bali semakin mudah dijual dan menarik wisatawan," kata Eka.
Belum lagi strategi promosi yang dijalankan Kementerian Pariwisata dan VITO Prancis sendiri. Sepanjang 2017, VITO Prancis bekerja keras memberikan presentasi dan training ke Tour Operator (TO)/Travel Agent (TA) tentang Indonesia.
VITO Prancis juga memiliki office open to public yang buka setiap Senin hingga Jumat. Dimana orang bisa datang untuk bertanya dan berdiskusi langsung untuk mempersipakan trip mereka ke Indonesia.
"Orang Prancis senang jika ada assistant tourism office yang membuat mereka penuh confidence untuk travelling ke Indonesia," jelasnya.
Pertanyaan-pertanyaan melalui email atau sosial media juga direspons secara cepat dan lengkap mengenai destinasi di Indonesia.
Vito Perancis mengeluarkan newsletter setiap bulan dikirim ke media dan partner agents untuk update informasi apa saja hal yang baru dari Indonesia. Mulai dari destinasi,pembukaan airport,rute penerbangan, sistem transportasi, hotel, dan lain-lain.
Lebih lanjut Eka mengatakan, ke depannya VITO Prancis akan semakin kuat dalam mempromosikan Bali. Berbagai langkah akan dilakukan. Mulai dari memperbanyak event-event Busines to Costumer (B to C). "Jika B to C naik, B to B pasti akan mengikuti," ujarnya.
Selain itu, langkah lainnya yaitu juga memperkuat hubungan dengan partner di Prancis dan melakukan media famtrip. Juga yang tak kalah penting, mempromosikan Indonesia lewat gastronomi, massage dan spa. Event-event gastronomi dan massage akan sangat efektif untuk memperkenalkan Indonesia di publik Prancis.
"Prancis adalah pasar potensial. Pengeluaran wisman Prancis rata-rata mencapai 110 dolar AS per hari dengan lama tinggal rata-rata 15 hari," ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik meningkatnya kunjungan wisman Prancis ke Indonesia. Ia mengatakan Prancis merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar dari Eropa ke Indonesia. Bahkan ia menyatakan kunjungan wisman Prancis ke Indonesia telah mengalahkan Thailand.
"Rata-rata kunjungan mereka itu ke Bali 40 persen, Jakarta 30 persen, Kepulauan Riau 20 persen dan 10 persen sisanya di wilayah lain," ujar Menpar Arief Yahya.
Indonesia, dikatakan Menpar, memiliki banyak tujuan wisata yang sesuai dengan wisatawan Prancis. Indonesia punya banyak destinasi wisata luxury kelas dunia.
"Jadi silakan ke Indonesia. Kami siap menyambut traveller Prancis dengan layanan kelas dunia," tutup Arief. (dtt)