Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Solo. Pemerintah akan mengimpor beras khusus sebanyak 500 ribu ton. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengartikan bahwa Indonesia masih belum berdaulat pangan. Dia meminta pemerintah menghabiskan stok beras Bulog dulu sebelum melakukan impor.
Hal tersebut ia sampaikan di dalam acara konsolidasi politik PAN di GOR Manahan Solo, Minggu (14/1). Acara tersebut dihadiri kader PAN se-Surakarta dan sekitarnya.
"Beras mau impor 500 ribu (ton) sekali impor, artinya pangan belum berdaulat. Kedelai impor, daging ayam impor, daging sapi impor, bawang impor, garam impor, ikan asin aja impor," kata Zulkifli.
Dia mengaku telah menemui masyarakat secara langsung. Menurutnya, harga beras yang melonjak membuat masyarakat menjerit.
"Tadi saya ke Pasar Gede, ketemu penjual beras. Harga beras naik Rp 2 ribu sampai Rp 2.500. Rakyat menjerit, beli berasnya berkurang. Bayangkan, rakyat kita berhemat beli beras, menghemat makan," ujarnya.
Seusai acara, Zulkifli mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam mengimpor beras. Dia meminta pemerintah menghabiskan stok beras Bulog terlebih dahulu sebelum keran impor dibuka.
"Saya minta pemerintah segera melakukan operasi pasar besar-besaran. Habiskan stoknya Bulog agar harga bisa normal. Kasihan rakyat kita," kata Ketua MPR itu.
Impor beras, menurutnya dapat dilakukan, namun pemerintah diminta menyimpannya sebagai cadangan. Sebab, Februari nanti diperkirakan telah memasuki masa panen.
"Kalau mau beli, beli pesan. Jangan didatangkan, jadi taruh di luar negeri. Karena kalau masuk, banjir (stok) nanti berbahaya untuk panen. Petani hancur. Kalau stoknya besar, boleh beli, tapi taruh di luar sebagai cadangan," tutupnya. (dtc)