Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan mengimbau seluruh umat Islam untuk melaksanakan shalat sunnah khusuf (gerhana) saat terjadi fenemona alam gerhana bulan total yang diperkirakan terjadi 31 Januari 2018 dan dapat dilihat dari Indonesia.
Ketua Umum MUI Kota Medan, Muhammad Hatta, mengatakan, fenomena gerhana bulan yang nanti bisa dilihat di Indonesia harus disambut gembira oleh umat Islam dengan melaksanakan shalat sunnah gerhana.
"Selama ini banyak umat Islam yang lalai dan bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat datang gerhana, baik gerhana bulan atau gerhana matahari. Jadi kita mengingatkan umat Islam melaksanakan shalat sunnah ini dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujarnya saat membuka acara muzakarah menyambut Gerhana Bulan Total, di aula Kantor MUI Medan, Kamis (18/1/2018).
Dijelaskan Hatta, selama ini juga banyak umat yang menterjemahkan fenomena alam yang gaib tersebut dengan yang gaib pula. Padahal hal itu merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang mengatur, menjaga dan memelihara alam semesta dengan hikmah dan keadilan-Nya.
Wakil Ketua Umum MUI Sumut, Arso sebagai narasumber memaparkan, peristiwa gerhana ini jangan sampai diartikan takhayul dan umat Islam harus memahami fenomena alam tersebut.
"Masih ada umat Islam yang tidak tahu tata cara shalatnya. Tahun ini ada terjadi dua kali gerhana bulan yakni 31 Januari dan 28 Juli yang bisa dilihat dari Indonesia," ungkapnya.
Ia juga berharap momentum peristiwa gerhana untuk meningkatkan keimanan terhadap Allah dengan shalat, dzikir, sedeqah dan menjauhi maksiat. Kemudian setiap masjid dapat melalukan pengamatan gerhana total, kemudian shalat khusuf secara berjamaah dan khutbah dengan materi terkait taubat, beramal saleh dan mempererat silahturahhim.
Narasumber lainnya, Wakil Ketua Umum MUI Kota Medan, Hasan Matsum menjelaskan tata cara shalat sunnah khusuf yakni dimulai dengan niat, membaca doa iftitah, membaca surat Al Fatihah, membaca surat panjang, ruku' pertama, kembali berdiri (i'tifal) membaca alfatihah kedua, membaca surat panjang lalu ruku' kedua, sujud secara lama, duduk diantara dua sujud, sujud kedua secara lama dengan mengulang bacaan tasbih sujud. Kemudian bediri untuk melakukan rakaay kedua dengan tata cara rakaat pertama, tahiyyat dan salam.
"Selesai shalat dilanjutkan khutbah seperti layaknya khutbah Idul Fitri dan Idul Adha. Diharapkan materi khutbah untuk bertaubat serta mengerjakan kebajikan," tuturnya