Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Washington DC. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding Rusia diam-diam membantu Korea Utara (Korut) menghindari sanksi-sanksi internasional. Trump juga menyebut Korut semakin dekat untuk menciptakan rudal yang mampu menjangkau wilayah AS.
"Rusia sama sekali tidak membantu kita soal Korea Utara," ucap Trump dalam wawancara di Ruang Oval Gedung Putih dengan Reuters, Kamis (18/1). "Apa yang China lakukan untuk membantu kita, Rusia melemahkannya," imbuh Trump.
Trump memuji China atas upayanya membantu membatasi suplai minyak dan batu bara ke Korut. Dia menyebut, China telah melakukan banyak hal untuk membantu mengendalikan Korut. Baik China maupun Rusia sama-sama menyetujui rentetan sanksi terbaru dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk rezim Korut, tahun lalu. Belum ada komentar resmi dari otoritas Rusia terkait tudingan Trump ini.
Trump menyalahkan penyelidikan dugaan intervensi Rusia dalam pilpres AS 2016, sebagai penghambat berkembangnya hubungan AS-Rusia. Diketahui bahwa semasa kampanye pilpres 2016, Trump menyerukan akan memperbaiki hubungan dengan Rusia dan menjalin hubungan baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Dia (Putin-red) bisa melakukan banyak hal," ucap Trump. "Tapi sayangnya kita tidak memiliki banyak hubungan dengan Rusia, dan dalam beberapa kasus dimungkinkan bahwa apa yang diambil oleh China, diberikan oleh Rusia. Jadi hasilnya tidak sebaik seharusnya," imbuhnya.
Wawancara dengan Reutersyang berlangsung selama 53 menit ini membahas banyak isu, termasuk soal kemampuan nuklir Korut hingga potensi dialog dengan pemimpin Korut Kim Jong-Un. Trump menyebut Korut terus berupaya memajukan kemampuan rudalnya untuk bisa menjangkau AS.
"Mereka (Korut-red) belum mewujudkannya, tapi mereka semakin dekat. Dan mereka semakin dekat setiap hari," sebutnya.
Saat ditanya soal kemungkinan dialog dengan Kim Jong-Un, Trump mengaku terbuka namun dia mengaku ragu apakah dialog bisa bermanfaat. "Saya akan duduk bersama, tapi saya tidak yakin apakah duduk bersama akan menyelesaikan masalah," ucapnya.
"Saya tidak yakin apakah perundingan akan mengarah pada sesuatu yang berarti. Mereka berunding selama 25 tahun dan mereka (Korut-red) memanfaatkan presiden-presiden kita, presiden kita terdahulu," imbuh Trump.
Trump enggan menjawab saat ditanya apakah sebelumnya pernah berkomunikasi dengan Kim Jong-Un. Beberapa waktu terakhir, keduanya saling melempar hinaan dan ancaman di depan publik. Trump hanya melontarkan harapannya agar konflik dengan Korut bisa diselesaikan 'secara damai, tapi sangat mungkin itu tidak terwujud'. (dtc)