Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Naskah “Perempuan di Pinggir Danau” karya Lena Simanjuntak-Mertes, akan menjadi penutup Festival Europalia di Jerman, 20 Januari 2018. Kali ini naskah teater yang berakar pada tradisi Batak Toba itu akan ditampilkan secara dramatic reading. Naskah ini akan dimunculkan dalam lima bahasa (Indonesia, Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol) yang dipadu dengan pertunjukan ritual air.
Selain Lena, para penampil lainnya adalah Karl Mertes, Ketua Deutsch – Indonesische Gesellschaft (DIG – Lembaga Jerman Indonesia), Sabine Mueller (Jerman), Margarete Siebert (Perancis), Pilar Baumeister (Spanyol), Rudolf Smend, dan Susanne Helmes. Untuk teks dalam bahasa Indonesia akan dibawakan secara dramatic oleh pegiat Opera Batak dari PLOt,Thompson Hs. Sedangkan ritual air akan diisi oleh Lena Simanjuntak, Thompson Hs, dan Lenny Sipayung.
Kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (19/1) Thompson Hs menjelaskan, pertunjukan itu akan berlangsung di Galerie Smend, kota Koeln Jerman. Dijelaskannya pertunjukan itu akan menjadi pertunjukan yang ke 24 sejak teks itu ditulis pada 2013 lalu. Naskah itu sendiri telah ditampilkan dalam berbagai varian pertunjukan antara lain dalam bentuk fragmentasi, monolog. Selain itu telah pula didiskusikan dalam berbagai workshop di sejumlah daerah di Indonesia dan Jerman.
Dijelaskan Thompson Hs, acara dramatic reading ini dilakukan sebagai sebuah inisiatif untuk mendukung acara Europalia yang akan ditutup pada 21 Januari 2018. Jadi sehari sebelum penutupan itu bentuk dukungan itu dilakukan di Galerie Smend pada 20 januari 2018, mulai pukul 17.00 waktu Jerman. Galerie Smend merupakan galeri batik terkenal di Jerman dan di Eropa. Yang sangat menarik dari penampilan ini juga adalah pembacaan Pilar Baumeister dengan cara braille. Salah satu kutipan terjemahannya ke Bahasa Spanyol sebagai berikut.
“Hola viento, exhala tu aliento a los siete árboles de Cemara. Déjame mezclar sus aromas en un Mantra que alabaré en todos los ocho puntos cardinales. Hola, Mujer a la orilla del lago, mezcla tus lágrimas en el Mantra, como amuleto contra tu sufrimiento” (Hai angin hembuskan nafasmu ke tujuh macam cemara. Biar kuramu wewangiannya.menjadi mantra, kan kutabur di delapan penjuru angin........Hai perempuan di pinggir danau ramu airmatamu dengan mantra untuk menjadi tangkal penahan penderitaanmu).