Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Untuk memberi sumbangan pikiran kepada pemerintah dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan akan menggelar forum diskusi tentang islam dan kebangsaan yang diikuti oleh kelompok intelektual muslim, ulama, akademisi dan praktisi hukum.
"Hasil diskusi ini nantinya bertujuan memberikan kontribusi pemikiran positif bagaimana seungguhnya Islam melihat konsep kebangsaan yang sangat luas dan komprehensif," ujar Ketua Umum MUI Kota Medan, Muhammad Hatta didampingi penggagas Forum Diskusi yang juga Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Medan, Masri Sitanggang dan Ketua Komisi Dakwah MUI Medan, Kiyai Zulfikar Hajar, kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (21/1/2018).
Dijelaskan Hatta, dalam forum diskusi ini direncanakan dilakukan rutin setiap bulannya dengan menghadirkan peserta diskusi berbeda-beda pula sesuai tema yang diusung.
"Kita berharap adanya grup diskusi ini nantinya akan berkumpul para intelektual muslim, praktisi, ulama dan akademisi yang berkompenten dibidangnya, sehingga hasil diskusi akan dikirimkan ke pemerintah untuk memajukan bangsa Indonesia yang tidak jauh dari ruh tujua berdirinya republik ini," jelasnya.
Ditambahkan Masri Sitanggang, inti ruh tujuan berdirinya Republik Indonesia ini didalamnya merupakan insiparasi Islam, dimana peran umat Islam sangat besar.
"Konsep dari kebangsaan ini multi tafsir. Jadi nanti kita mau melihat dari lahirnya bangsa ini dan kemudian memandang Indonesia dari perspektif Islam," katanya.
Menurut Ketua Umum Gerakan Islam Pengawal NKRI tersebut, sekarang ini sedang terjadi suasana kebangsaan yang gonjang ganjing karena kesalahan persepsi, seperti timbul tuduhan umat Islam anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Padahal umat Islam lah yang ikut mendirikan bangsa Indonesia ini. Ditambah lagi muncul istilah nasionalisme yang telah bergeser maknanya yang dahulu itu adalah pribumi.
"Mereka menuduhkan umat Islam salah persepsi dan keliru dengan anti NKRI dan tidak nasionalisme. Padahal justru umat Islam sangat toleran, meski jumlahnya mayoritas di negara ini," ucapnya.
Untuk itu, melalui forum diskusi yang digagas MUI Kota Medan ini, semua pihak terkait termasuk yang menuduh umat Islam tersebut dapat duduk bersama mengkaji secara akademia. Sehingga hasil diskusi bisa diprtanggungjawab dan sebagai bahan untuk tokoh-tokoh penyelenggara negara ini," tegasnya.