Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Pemerintah telah memutuskan mengimpor 500.000 ton beras. Cuma, menurut Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi, dalam pelaksanaannya Bulog akan mengimpor 346.000 ton.
Ini karena kesepakatan dengan beberapa eksportir hanya bisa mencapai jumlah tersebut. Adapun pengiriman tahap awal sebanyak 70.000 ton dari Vietnam.
"Habis ini, bid closed. Kami enggak kejar lagi. Proses, bila ada, mulai lagi dari awal dengan penugasan baru," kata Andrianto, Senin (22/1).
Andrianto menjelaskan, selain dari Vietnam dan Thailand, berasi impor juga dipasok dari India dan Pakistan. Sedangkan eksportir beras itu antara lain Vinafood I dan II dari Vietnam, Ponglarp Co.Ltd, Capital Cereal Co Ltd, dan Asia Golden Co Ltd.
Beras Vietman menjadi yang terbanyak masuk Indonesia. Rinciannya dari Vietnam bagian Utara mensuplai 71.000 ton dan Vietnam Selatan 70.000 ton. Sisanya, ada tiga suplier dari Thailand masing-masing 40.000 ton, India 20.000 ton, Pakistan 50.000 ton dan 15.000 ton.
Andrianto menjelaskan harga rata rata beras US$ 445/ ton dengan total kontrak 346.000 ton.
"USD445/ton itu sudah CFR. (Danannya) dari fasilitas perbankan Bulog. Bayar sesuai dokumen kapal yang datang," terang Andrianto.
Dia menambahkan, waktu tiba kapal-kapal pengangkut beras itu itu belum dipastikan, yang jelas tenggat waktunya tidak boleh lewat dari 28 Februari 2018.
"Jadi kami belum bisa tahu pasti kapan kapal pertama sampai. Kami hanya bisa membatasi latest shipment date setiap pemasok agar sampai ke Indonesia sebelum 28 Februari. Sehingga pengapalan terakhir sampainya tidak lewat tanggal 28 Februari 2018," papar dia. (dtf)