Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Terhadap pemberitaan media yang dinilainya tidak sesuai dengan yang sebenarnya terjadi, bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan sikap protesnya pada acara temu ramah bersama wartawan, Selasa (23/1/2018), di Hotel Garuda Plaza, Medan.
Secara tidak langsung Edy menyebutkan pemberitaan dimaksud adalah yang mengutip pernyataan dirinya sebagai calon gubernur paling hebat di Indonesia. Pernyataannya itu dihubungkan dengan dukungan partai politik yang cukup dominan dalam pencalonan sebagai Gubsu, yang disampaikannya seusai mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KP) Sumut di hadapan wartawan dan para pendukungnya.
"Antara jujur dengan sombong itu tipis sekali ternyata perbedaannya. Saya sebenarnya mau bersikap jujur, tapi lantas kemudian dikatakan sombong," kata mantan Pangkostrad ini.
Sikap protesnya juga pada pemberitaan lainnya yakni kutipan dari pernyataannya yang menyebutkan wartawan sebagai orang susah. Dia mengklaim bahwa terdapat kata yang "dibuang" atau tidak diikutkan, sehingga kutipan pernyataannya jadi tidak lengkap.
"Saya katakan bahwa Sumut saat ini dalam kondisi susah. Termasuk wartawan juga susah, tetapi kata termasuk dipotong sehingga beritanya jadi begitu," ujar Edy.
Katanya, pernyataan yang disampaikannya kepada wartawan atau publik merupakan ungkapan kebanggaan. Bukan sikap sombong. Dan bukan hal yang salah jika dia membanggakan apa yang dimiliki atau yang pernah diraihnya.
Kendati demikian, Edy yang hadir didampingi wakilnya Musa Rajekshah atau Ijeck berikut puluhan tim pendukungnya menyatakan tak mau memperpanjang polemik dengan media dan wartawan melalui proses hukum dengan mengacu ke Dewan Pers. Sebagaimana pengalamamnya di masa lalu dia merasa lelah jika bersengketa hukum dengan media.
"Kita tidak maulah kalau sampai berhadapan secara hukum dengan wartawan. Kita mau semua yang dimulai dengan baik juga berjalan dengan baik," tegas Ijeck.