Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta tidak akan mengidentifikasi calon mahasiswa baru apakah mereka berperilaku LGBT atau tidak. Namun bila kelak di internal UAD ditemukan ada mahasiswa, karyawan dan dosen berperilaku LGBT, pihak kampus akan menindak tegas.
"Kalau ditemukan dan kemudian melakukan hal yang tidak sesuai dengan aturan agama, itu yang akan kita tindak," kata Rektor UAD, Dr H. Kasiyarno, M.Hum saat dihubungi detikcom, Selasa (23/1/2018).
Kasiyarno menjelaskan, memang tidak ada aturan yang melarang calon mahasiswa yang berperilaku LGBT masuk UAD. Namun di internal UAD memiliki kode etik mahasiswa atau dosen tersendiri. Berbagai perilaku menyimpang mahasiswa dan dosen diatur di kode etik tersebut.
"Ya misalnya (aturan) mengenai pergaulan yang tidak syar'i-lah," ungkapnya.
Meski memiliki kode etik, UAD tidak akan melakukan identifikasi calon mahasiswa baru yang akan masuk, apakah mereka berperilaku LGBT atau tidak. Sebab, tidak ada aturan atau ketentuan yang mengatur hal tersebut.
"Tidak ada, enggak (ada kebijakan yang mengatur). Kita sulit mengidentifikasinya. Kita tidak mengidentifikasi hal-hal seperti itu," ungkapnya.
Ia menegaskan bila perilaku tersebut keliru. LGBT, kata Kasiyarno, merupakan tindakan menyimpang dan menyalahi kodrat manusia.
"Ya kalau di Islam tidak mengizinkan hal-hal seperti itu (LGBT). Karena melanggar kodrat manusia. Kalau itu diizinkan semuanya manusia nanti bisa punah," tutupnya. (dtc)