Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sragen. Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, kembali panen raya padi di daerah Jawa Tengah (Jateng). Kali ini, Amran panen raya di Desa Lumbungan, Kecamatan Karangmalah, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), pada lahan seluas 486 hektar.
Panen raya kali ini merupakan yang ke-empat kalinya Amran lakukan sejak awal pekan lalu. Sebelumnya, Amran juga sempat panen raya di wilayah Jawa Timur.
"Hari ini kita berbahagia, pertanian kita sekarang sudah membaik karena memasuki panen raya," kata Amran di lokasi panen raya, Sragen, Rabu (24/1).
Amran mengatakan, dalam musim panen yang telah dimulai ini, tentunya sudah berdampak pada harga gabah di tingkat petani. Dia bilang harga gabah telah turun hingga mencapai Rp 700.
"Bahwa harga sekarang di tingkat petani sudah turun, Rp 700. Biasanya, kalau sudah mulai panen raya, Februari, Maret, April, puncaknya bulan Maret, artinya apa? beras tidak akan naik sampai bulan Juni," janji Amran.
Amran menjelaskan, sebelum memasuki musim panen, harga gabah di tingkat petani sebesar Rp 5.700 per kilogram. Saat ini, harga gabah sebesar Rp 5.000 atau turun sebanyak Rp 700.
Walau terjadi penurunan, Amran mengaku bahwa pihaknya juga terus berusaha agar penurunan harga gabah tidak turun drastis hingga merugikan petani.
Amran bilang, dirinya terus meminta kepada Perum Bulog dalam menjaga kestabilan harga gabah. Langkahnya, ialah dengan cara menyerap gabah milik para petani dengan harga yang sesuai.
"Kalau petani rugi, kasian mereka. Sehingga kami ajak Bulog, Satgas Pangan, KPPU, kami ajak semua pihak, mulai dari Kabareskrim, Wakasat hadir semua kita saksikan bersama, jangan dari satu pihak, dari Kementan menyampaikan kita sudah panen raya," jelasnya.
Khusus wilayah Jawa Tengah akan panen raya padi dengan luas mencapai 300.000 hektar di bulan Februari mendatang. Saat ini, musim panen raya telah dimulai.
Dengan panen raya tersebut, Amran mengatakan, bahwa pasokan panen nantinya mencapai 900.000 ton. Jumlah itu dapat menutupi kebutuhan Jawa Tengah, bahkan surplus.
"Kita lihat dari atas udara, panen di Jawa Tengah cukup luas, 300.000 hektar dan kami melihat langsung dari atas udara. Kalau 300.000 hektar itu hasilnya kurang lebih 900.000 ton beras. Kalau gabah itu 1,8 juta ton gabah. Ini surplus karena kebutuhan disini 260.000 ton per bulan. Insya Allah aman," pungkasnya.(dtf)