Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Rumah Karya Indonesia (RKI) menggelar workshop bersama Kementeriaan Pemuda dan Olahraga, pada 24-25 Januari 2018.
Workshop yang mengangkat tema "Seni Pertunjukan Berbasis Budayadi Sentra Pemberdayaan Pemuda" ini digelar di D'Caldera Cofffee, Jalan Sisingamangaraja No 132 Medan. Kegiatan itu berlangsung selamadua hari 24-25 Januari.
Di hari pertama, tampil sebagai pembicara, Asdep Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda, Kemenpora, Jonny Sihite. Di hadapan puluhan peserta diskusi, Jonny memaparkan bahwa pemuda dapat diinterpretasikan sebagai individu yang dinamis dan berakarakter. Potensi merupakan peluang untuk mengangkat dan memberdayakan pemuda, khususnya dalam gerakan budaya.
"Peran pemuda selalu sentral dalam perubahan, mengingat dalam jiwa pemuda selalu ada hasrat yang dinamis. Masa transisi yang dialami pemuda menyebabkan pergolakan yang dahsyat dalam diri pribadinya. Masa-masa inilah proses menjadi matang itu bisa dioptimalisasi dengan pemberdayaan potensi yang dimiliki. Dalam gerakan budaya itu merupakan sebuah energi yang kuat,” katanya.
Jonny menambahkan gerakan pemuda dalam menguatkan kebudayaan dewasa ini semakin penting digalakkan. Hal itu sesuai dengan semangat pemerintahan sekarang ini.
Lebih jauh dari sisi budaya, narasumber lainnya, Musisi Brevin Tarigan S.Pd, M.Sn memaparkan tentang potensi tradisi lisan sebagai sumber media penciptaan musik. Beliau menjelaskan bahwa tradisi lisan sebagai idiom untuk memciptakan sebuah karya seni baik itu seni musik, seni tari maupun seni rupa.
Dengan mempertimbangkan tradisi-tradisi di masa lampau sebagai idiom untuk kebutuhan panggung seni, sebuah karya seni itu dapat menjadi kekuatan diharapkanuntuk menguatkan karakter pemuda di era digitalisasi ini.
“Dalam tradisi lisan banyak hal yang penting untuk digali. Baik dari sisi pengetahuan, nilai-nilai maupun dari sisi art. Untuk itulah pemuda perlu menggali lebih jauh potensi tradisi lisan yang adadi sukunya masing-masing,” katanya.
Pada hari kedua, 25 Januari 2018, diskusi akan mengambil tema Management Produksi Seni Pertunjukan yang dibawakan oleh Mantan Direktur RKI Marojahan Andrian Manalu SH dan juga etnomusikolog dari USU, Drs Irwansyah Harahap MA.
“Kita berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya para pemuda yang tertarik dalam gerakan kebudayaan. Ini tujuan kita menggelar diskusi ini,” jelas salah seorang pengurus RKI, John Fawer Siahaan kepada Medanbisnisdaily.com, Rabu (24/1/2018).