Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Di Sumatera Utara (Sumut), khususnya Medan, kesenian Pak Pong yang juga sering disebut sebagai Ronggeng Melayu, antara ada dan tiada. Kesenian ini eksis tetapi dalam panggung-panggung terbatas. Peggiatnya pun terbatas.
Di Medan hanya ada satu dua seniman Pak Pong yang masih bertahan. Basis-basis Pak Pong yang dulunya tersebar di sejumlah daerah di Sumatera Utara, seperti Sergai, Deli Serdang, Binjai dan Medan, kini sudah tidak ada lagi. Salah satunya disebabkan karena masalah regenerasi. Selain itu tantangan zaman juga ikut menyikirkan kesenian ini dari rumahnya sendiri.
Menyiasati itu, dalam 1 tahun terakhir, sejumlah seniman yang biasa berkumpul di Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) mendirikan wadah yang disebut Kumpulan Pak Pong. Dengan rutin mereka menggelar pertunjukan Pak Pong sebulan sekali di TBSU, tepatnya setiap Jumat malam minggu kedua.
“Melalui kumpulan ini kita ingin teriak kepada dunia, bahwa ada satu kesenian cerdas yang kini terancam punah. Punah karena ia terabaikan begitu saja,” kata Amir yang dijuluki Raja Pantun ini.
Dijelaskannya, dikatakan kesenian yang cerdas karena Pak Pong memadukan sejumlah unsur seni dalam satu pertunjukan. Antara lain musik, tari, dan seni berpantun. Semua unsur sini saling mendukung sehingga membuat kesenian ini kaya rasa, menghibur sekaligus menjadi tontonan yang berkelas.
Besok, Kumpulan Pak Pung ini genap berumur 1 tahun. Untuk memperingati tahun pertamanya, komunitas ini akan menggelar syukuran sekaligus pertunjukan seni Pak Pong. Hal itu dijelaskan salah seorang penggagas acara, Amir Nasution kepada Medanbisnisdaily.com, Kamis (25/1/2018). Peringatan 1 tahun komunitas ini akan digelar di TBSU pukul 20.00 WIB -22.00 WIB
Ditambahkan Amir, kesenian Pak Pong ini sangat kompleks. Sangat disayangkan bila kesenian ini nantinya punah begitu saja. Sebagai seniman kita merasa bertanggungjawab untuk meneruskan kesenian ini kepada generasi mendatang. Karena itulah ke depannya, Kumpulan Pak Pong akan lebih meningkatkan programnya. Jika satu tahun ini program yang dilaksanakan masih sekedar menggelar pertunjukan, tahun besok kita akan melakukan pembinaan dengan menitikberatkan pada hakekat Pak Pong itu sendiri.
“Salah satu tujuan kita tentu untuk menghidupkan kembali kesenian ini sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa sekaligus agar generasi muda dapat memetik nilai-nilai moral yang ada di dalamnya,” jelas Amir.