Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapteng. Harga karet alam di Kecamatan Pinangsori, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara masih bertahan murah di kisaran Rp 8.000-Rp 9.000/kg. Menurut sejumlah petani, harga ini tak kunjung mengalami perubahan kenaikan, masih stagnan. Sedangkan harga normal Rp 12.000-Rp 13.000/kg.
“Sampai hari ini belum ada perubahan, harga karet masih bertahan di level yang rendah. Kita bingung tak bisa berbuat apa-apa, sementara biaya kebutuhan hidup semakin tinggi,” ujar Ama Niwa Laoly, warga Desa Sialogo, Sabtu (27/1/2018).
Dia berharap harga karet ini bisa naik lagi sehingga petani bisa hidup dengan tenang dan tidak terlilit utang di sana-sini demi menutupi kebutuhan keluarga.
P Sitanggang agen pengumpul getah karet petani di Pinangsori membenarkan rendahnya harga getah karet di tingkat petani tersebut.
“Harga ini bukan asal-asalan dibuat tetapi disesuaikan kualitas dan nilai jualnya ke pabrik,” ujar Sitanggang.
Harganya itu selalu variatif disesuaikan kualitasnya. Karena tidak semua getah karet ini memiliki kualitas yang sama. Ada getah karet yang kotor, ada yang agak basah, dan ada juga yang super.