Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji pada 1 Februari mendatang para driver taksi online tidak akan ditindak jika belum bisa menerapkan secara penuh aturan baru taksi online yang tertuang di Permenhub 108. Mereka hanya akan diberi peringatan terlebih dahulu.
"Untuk operasi pendekatan hukum, saya berjanji dalam kurun waktu tertentu kita melakukan operasi simpatik. Artinya tidak ada suatu tindakan hukum tertentu," ujar dia di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2018).
Ungkapnya, Permenhub 108 akan tetap berlaku pada 1 Februari mendatang. Hanya saja driver online untuk tidak perlu khawatir, karena jika mereka belum bisa memenuhi kewajiban dalam Permenhub 108, mereka tidak akan diberi tindakan yang memberatkan.
"UU tetap dilakukan tetapi kan ada penegakan hukum. Kalau penegakan hukum itu dilakukan secara frontal tentu seperti tilang, tidak. Kita tetap memperingati dulu," paparnya.
Tindakan berupa teguran ini pun belum diketahui akan berlaku sampai kapan. Kata Budi soal itu akan dibicarakan lagi oleh para pihak terkait. "Nanti dibicarakan oleh tim," terangnya.
Budi Karya sebelumnya telah melakukan diskusi dengan 15 perwakilan komunitas driver taksi online yang memprotes Permenhub 108.
Dirinya juga sempat menemui para pendemo sopir taksi online. Budi menemui mereka di depan gedung Kementerian Perhubungan.
Setelah berdialog dengan 15 perwakilan sopir taksi online, Budi Karya berjalan ke depan gedung untuk menemui para pendemo. Namun, para pendemo kecewa karena Budi Karya hanya menemui mereka dari dalam gerbang.(dtc)
===
INDUSTRI
-------
125.000 Ton Bawang Merah di Petani Belum Terserap Pasar
Medanbisnisdaily.com - Brebes - Hingga hari ini, harga bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, masih anjlok akibat belum laku di pasaran. Ada sekitar 125.000 ton bawang merah hasil panen petani yang masih tersimpan dan belum terserap di pasar.
Sejumlah petani mengaku mengalami kerugian besar. Bahkan tidak sedikit dari mereka akan kesulitan melakukan tanam bawang pada masa tanam berikutnya mengingat modal yang dikeluarkan belum kembali.
"Ada sekitar 100 ribu hingga 125 ribu ton bawang petani di Brebes yang belum terserap. Banyaknya stok ini menyebabkan harga bawang belum bisa merangkak naik. Harga jual saat ini masih jatuh," ungkap Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari, Senin (29/1/2018).
Langkah pemerintah melalui Bulog menyerap bawang petani, menurut Juwari sama sekali belum efektif. Sebab, dalam penyerapan itu hanya membeli 2 ton bawang per minggu. Bahkan, gudang bawang milik Bulog di klampok masih kosong.
Untuk itu, pihaknya meminta agar Bulog harus terus menyerap dengan menambah kuota. Hasil penyerapan itu kemudian didistribusikan ke daerah-daerah yang stoknya masih kurang dan harganya mash tinggi di atas 20.000/kg.
"Kami juga mengusulkan agar pemerintah harus menggalakkan industrialisasi bawang merah. Sehingga bawang tidak hanya dijual dalam bentuk sayur, tetapi dipasarkan dalam bentuk olahan, seperti bawang goreng, tepung, pasta dan minyak bawang," katanya.
Sebagai Ketua ABMI, Juwari mengusulkan, agar anggaran pemerintah tidak hanya untuk budidaya, melainkan untuk membangun teknologi paska panen untuk pengolahan bawang. Alasannya, kata dia mareba Brebes sudah swasembada bawang merah.
"Karena itu, anggaran jangan hanya dialokasikan untuk budidaya, tetapi juga pada teknologi pasca panen dan teknologi pengolahan harus di kembangkan. Ini juga perlu mendapat sentuhan," ujarnya.Akibat anjloknya harga bawang itu, petani Brebes rata-rata mengalami kerugian Rp 5.000/ kg. Sebab, saat ini harga bawang super paling mahal Rp 7.000/ kg. Sedangkan untuk titik impas di harga Rp 12.800/kg.(dtc)