Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI dengan beberapa BUMN sedikit berjalan panas. Salah satu anggota mempertanyakan hilangnya Premium di beberapa titik kepada PT Pertamina.
Hal itu diutarakan oleh Wakil Ketua Komisi VI Azam Azman. Menurut pengamatan dia dibeberapa titik Premium sedikit sekali pasokannya. Bahkan ada beberapa yang sudah dihilangkan.
"Premium itu tidak ada, nozzle-nya tidak ada. Di Surabaya saya keliling 5 SPBU itu tidak ada. Cepat habis, seperti setan masuknya premium itu," tuturnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/1/2018).
Menurut Azam, masyarakat seperti dipaksa untuk berganti dari Premium menjadi Pertalite. Padahal adanya Pertalite hanya menghadirkan BBM non subsidi dengan harga murah, dengan mengharapkan masyarakat beralih, bukan memaksa.
Menurutnya informasi hilangnya Premium tak sulit didapat. Bahkan banyak masyarakat di media sosial yang teriak tentang kelangkaan Premium.
"Bapak harus baca medsos, harus siap mencari informasi. Di Kalimantan, Banjarmasin, orang di sana mau beli Premium antri. Ini di bawa kemana, artinya di 2017 masih ada," tegasnya.
Menurutnya, Pemerintah belum secara jelas memerintahkan Pertamina untuk mengurangi pasokan Premium. Sebelum ada perintah dari Pemerintah harusnya Pertamina tidak boleh melakukan pengurangan.
"Ga ada omongan pengurangan premium, tapi kenapa sengaja dihilangkan? Padahal enggak ada dari pemerintah mengungkapkan bahwa Premium dihilangkan," tandasnya. (dtc)