Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Natuna. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan, lautan Indonesia khususnya Natuna sampai saat ini belum bersih 100% dari kapal-kapal asing pencuri ikan atau pelaku illegal fishing.
Dirjen Perikanan Tangkap Syarif Widjaya mengatakan, Laut Natuna Utara menjadi yang paling sering susupi pelaku illegal fishing lantaran berbatasan langsung dengan laut China Selatan.
"Masih ada, pasti masih ada (kapal pencuri ikan), namanya orang cari makan kan, pasti mereka selalu berusaha barangkali kita lengah," kata Syarif di Natuna, Selasa (30/1).
Dia menyebutkan, jumlah kapal asing pencuri ikan di Indonesia saat ini jauh berkurang jika dibandingkan beberapa tahun belakangan ini.
Apalagi, kata Syarif, semenjak Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerapkan sanksi penenggelaman kapal-kapal pencuri ikan.
"Saya rasa langkah ibu menteri dengan menenggelamkan, dengan satgas 115 yang menggabungkan semua koordinasi ini menjadi efektif," ujar dia.
Penenggelaman kapal memberikan efek jera yang nyata bagi para pelaku pencuri ikan, oleh karena itu jumlahnya semakin sedikit meskipun masih ada.
"Perbatasan Indonesia ini besar, kalau kita mau memagari dengan kapal nasional itu tidak mudah, jadi memang penenggelaman jadi efek jera," ungkap dia.(dtf)