Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memaparkan langsung terkait capaian kinerja Kementerian Perdagangan langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu dilakukan pada saat meminta arahan sekaligus meminta restu Jokowi untuk membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2018.
"Bapak Presiden yang terhormat perkenalkan kami membuka raker ini dengan terlebih dahulu menyampaikan capaian kinerja kerja perdagangan selama tahun 2017," kata Enggar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2018).
Pada tahun 2017, kata Enggar, Kementerian Perdagangan bersama seluruh Dinas Perdagangan di daerah telah berusaha untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan sesuai perintah dan tugas yang diberikan sesuai arahan Presiden Jokowi.
Yang pertama, kata dia, menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok dengan mengutamakan penyerapan produksi dalam negeri.
"Kami ingin menyampaikan bahwa inflasi 2017 tercatat tercatat cukup rendah sebesar 3,6% dengan angka inflasi bahan makanan sekitar 1,3%, menurun tajam dibandingkan dengan inflasi bahan makanan tahun sebelumnya sebesar 5,7%. angka inflasi bahan makanan adalah terendah dan paling terkendali selama 5 tahun terakhir," tambah dia.
Kedua, terkait kinerja ekspor sepanjang tahun lalu, total ekspor Indonesia mencapai US$ 168,7 miliar dengan pertumbuhan ekspor non migas sebesar 15,8% (yoy), jauh melampaui target 5,6% peningkatan ekspor selama tahun 2017.
"Nilai ekspor itu didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sebesar 15,8% yoy dan ekspor Migas sebesar 20 ,1% ," jelas dia.
Ketiga, kata Enggar, pembangunan dan revitalisasi 5.000 pasar rakyat selama periode 2014-2019 Kementerian Perdagangan sudah membangun dan merevitalisasi pasar rakyat sebanyak 2.715 unit pasar, sedangkan sisanya 2.285 unit diselesaikan hingga 2019.
Tidak hanya itu, Enggar juga mengungkapkan bahwa Kementerian Perdagangan telah membuat sistem pemantauan pasar kebutuhan pokok yang menjadi acuan informasi harga pangan secara online dan real time. Sistem ini berisi informasi rata-rata harga 19 kebutuhan pokok dan 9 barang penting di 34 ibukota provinsi.
"Terkait dengan strategi peningkatan ekspor, kami akan melakukan reorientasi tugas para pejabat perwakilan perdagangan di luar negeri bukan hanya sebagai government agent tapi juga bisnis agen dan marketing agent," ungkap dia.
Selanjutnya juga akan melakukan perluasan akses pasar non tradisional dengan melakukan misi dagang seperti Afrika Selatan, Nigeria, Mesir, Rusia dengan total transaksi lebih dari US$ 264,7 juta atau lebih dari Rp 3,57 triliun rupiah.
Nilai ekspor non migas ke pasar non tradisional seperti Amerika Latin, Timur Tengah dan Asia Selatan juga tumbuh positif pada tahun 2017. Diharapkan momentum yang baik itu berlanjut ke awal 2018. (dtc)