Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, inflasi tahunan di Januari 2018 sebesar 3,25% merupakan paling terendah sejak 2004. Adapun, inflasi bulanan pada awal bulan ini sebesar 0,62%.
"Untuk inflasi YoY Januari 3,25%. Apa ini terendah. Kalau Januari 2004, 2005 dan seterusnya itu 3,25% itu terendah," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Kamis (1/2).
Suhariyanto menyebutkan, besaran inflasi per Januari 2018 sebesar 0,62% dikarenakan kelompok pengeluaran bahan makanan yang inflasinya 2,34% dengan andil 0,48%. Andil tersebut berasal dari harga beras, daging ayam, hingga ikan segar.
"Sedangkan yang memberikan andil terhadap deflasi itu telur ayam ras dan bawang merah dengan andil 0,14%," kata Suhariyanto.
Selanjutnya, komponen pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga menyumbang deflasi -0,28% dengan andil -0,05%. Di mana, deflasi ini karena penurunan tarif angkutan udara dan kereta api.
"Untuk transportasi, harga tarif angkutan udara dan KA meningkat pada Desember. Tapi Januari kembali normal, sehingga terjadi deflasi untuk angkutan udara," jelas dia.
Meski demikian, harga beras yang menyumbang cukup tinggi pada inflasi Januari tahun ini tidak akan berlanjut pada Februari 2018. Sebab, minggu keempat Januari musim panen beras sudah dimulai.
"Beberapa hari terakhir dan karena panen di beberapa daerah, harga beras dan gabah menunjukkan penurunan. Februari panen akan bertambah, biasanya mencapai puncak di Februari dan Maret. Dengan ini, harga beras kita harapkan akan kembali menurun. Jadi kalau harga beras masih naik di Januari memang belum musim panen. Tapi harga beras dan gabah di beberapa daerah sudah mulai menurun. Sehingga kita harap di Februari tidak berkontribusi lagi," tutup dia.(dtf)