Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kulon Progo. Aksi warga di Kulon Progo memprotes kondisi jalan rusak dan berlubang cukup menggelitik. Warga memasang sejumlah kain dan spanduk bertuliskan 'Obyek Wisata Offroad 1.500 Lubang'. Lokasinya di Jalan Pasar Sentolo - Jembatan Layang Ngelo, Kecamatan Sentolo.
Seorang warga setempat, Tukijan (60), mengaku aksi warga ini bukan tanpa alasan. Kondisi jalan yang berlubang kerap memicu kecelakaan lalu lintas terutama pengendara sepeda motor.
"Panjang jalan sekitar satu kilometer, banyak lubang kalau hujan air mengenang jadi tidak kelihatan lubangnya. Pernah ibu hamil jatuh saat naik motor," jelasnya, saat ditemui di sekitar lokasi, Jumat (2/2/2018).
Diungkapkannya, jalan mulai rusak sejak 2 bulan ini ketika perlintasan sebidang kereta api Ngeseng ditutup. Arus lalu lintas seluruh kendaraan dari Jalan Yogya-Wates-Purworejo dan Nanggulan-Pengasih kemudian dialihkan melalui Jalan Layang Ngelo.
"Sebelumnya ini hanya jalan alternatif, jalan desa, aspalnya belum kuat, juga tidak ada drainase. Sekarang dilalui truk muatan batu, kendaraan besar, jalan jadi rusak dan hingga kini tak ada perbaikan dari pemerintah," paparnya.
Bahkan, lanjutnya, kerusakan jalan berlubang tiap hari semakin bertambah. Jika hujan deras mengguyur, dipastikan jalanan akan tergenang air dan licin karena bercampur tanah. Waktu malam pun kondisi jalan gelap karena minim lampu penerangan jalan umum.
"Sebagai bentuk protes warga ke pemerintah, dipasang kain mori, lubang jalan ditanami pohon, pasang spanduk juga," imbuhnya.
Warga lainnya, Riono, menambahkan bahwa banyaknya truk yang mengangkut batu hasil tambang melebihi tonase cukup berdampak terhadap kondisi jalan. "Banyak truk tambang melintas, aspal tidak kuat," jelasnya. (dtc)