Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medan bisnis daily.com-Tapsel. Aksi penggembokan kios pedagang oleh petugas pasar berlanjut. Hari ini dilakukan di Pasar Huta Tonga, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan. Pada Jumat (2/2/2018), penggembokan kios pedagang dilakukan di Pasar Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola.
Ratusan pedagang yang kiosnya digembok sejak pagi hari sekira pukul 7.00 WIB sampai siang ini melakukan protes kepada petugas pasar yang melakukan penggembokan. Aksi dorong dan saling adu mulut dengan petugas sempat terjadi. Polisi sigap hadir dan memantau suasana di pasar tersebut agar tidak terjadi anarkis.
"Kami sangat dirugikan, akibat penggembokan yang dilakukan petugas pasar ini. Kami ingin PT. Tapanuli Selatan Menbangun (TSM) dibubarkan dan pengelolaan pasar kembali ke Dinas Perdagangan, karena kami nyaman selama ini," teriak sejumlah pedagang.
Yusuf Siregar salah satu pengurus persatuan pedagang di Pasar Huta Tonga ini juga meminta pemerintah harus jelas dan tegas membuat aturan tanpa merugikan pedagang dan tidak terlalu banyak pungutan.
"Kami menilai retribusi dan pajak yang dibebankan terlalu mahal dan cara penggembokan yang dilakukan petugas terkesan pengancaman," kata Yusuf.
Hal senada juga dicetuskan Bahri Nasution, yang kiosnya juga digembok, padahal retribusi di tahun 2017 sudah lunas.
"Paling pajak retribusi bulan Januari.yang belum dibayar tapi kan masih panjang waktunya tahun 2018 masih berjalan. Masa kita dipaksakan harus menyelesaikan pembayaran di tahun 2018 di awal,"cetus Bahri.
Dikatakan, pedagang terlalu banyak dibebani pembiayaan yang dilakukan oleh petugas pasar. Misalnya retribusi bulanan Rp.80.000/bulan, pajak Rp.900.000/tahun dan ada lagi pungutan lainnya seperti pembayaran sewa kios atau disebut SPSM.
"Padahal berjualan sendiri hanya satu kali seminggu. Atau hanya jualan saat hari Sabtu (Pasar Huta Tonga),"katanya.
Hingga siang ini pedagang masih terus berkumpul dan masih menyusun strategi untuk melakukan langkah protes termasuk akan mendatangi kantor PT TSM sebagai BUMD pengelola pasar.
"Bagaimana pedagang bisa membayar retribusi bila usaha mereka digembok,"kata Bahri.