Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 281.000 ton. Padahal, Kementerian Perdagangan sebagai regulator memberikan peluang untuk mengimpor sebanyak 500.000 ton.
Menanggapi hal ini, Dirut Umum Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan bahwa jumlah beras impor sebanyak 281.000 ton bukanlah keputusannya. Melainkan jumlah tersebut adalah pasokan yang bisa diperoleh dalam beberapa waktu ini.
"Kan dalam waktu dekat nyari beras nggak gampang cuma dikasi waktu 1,5 bulan nyari beras sebanyak itu juga nggak bisa. Itu bukan keputusan itu dapetnya," katanya, Senin (5/2).
Djarot menjelaskan pada dasarnya beras impor sebanyak 281.000 ton tersebut merupakan jumlah maksimum bila dipenuhi pengiriman oleh tiga negara yang telah bekerjasama, yakni Thailand, Vietnam dan India.
"Iya jumlahnya maksimum 281.000 ton. Maksimumnya itu kalau datang, soalnya kan itu baru janji mereka," imbuhnya.
Lebih lanjut, terkait kecukupan jumlah impor tersebut pihaknya tidak ingin berspekulasi.
"Cukup nggak cukup semua orang punya analisa sendiri. Itu tergantung dengan panen juga. Artinya hari ini kita sulit bicara cukup atau nggak soalnya ada analisa dari para ahli," ungkapnya.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan telah memberikan keputusan kepada Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 500.000 ton.(dtf)