Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masyarakat 'China Melayu' mempunyai berbagai tradisi untuk menghormati nenek moyang mereka. Salah satu tradisi penghormatan itu adalah Sembahyang Datuk. Ritus ini masih rutin dilakukan oleh orang-orang 'China Melayu' yang ada di Medan dan juga masyarakat 'China Melayu' yang berdiam di wilayah timur Sumatera. Antara lain Riau, Kepulauan Riau, Malaysia serta daerah etnis Melayu di nusantara.
"Ini adalah suatu bentuk inkulturasi budaya dalam dimensi spiritualitas pada masyarakat Melayu dan China," kata T.Muhar, salah seorang pemangku adat dan budaya Melayu kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (8/2/2018).
Itulah sebabnya pada sebagian rumah orang China sering kita lihat ada rumah kecil yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan sembahyang. Rumah itulah yang disebut dengan Rumah Datuk.
Datuk yang dimaksud dalam kepercayaan orang Melayu itu mengacu kepada Datuk Keramat yang dalam berbagai anasir budaya Melayu sering disebut Datuk Gaib. Penamaan Datuk Keramat pada dasanya hanya sebuah istilah untuk mengacu kepada sejumlah sosok yang bagi orang Melayu dianggap keramat.
Datuk Keramat itu sering mengacu kepada satu sosok yang bagi orang 'China Melayu' disebut Da Tok Kong ( dalam logat hokien). Ada juga referensi yang menyebutnya Da Tok Gong.
Orang 'China Melayu' itu juga mempunyai tradisi doa khusus untuk menghormati sosok- sosok ini. Khususnya Da Tok Kong alias Da Tok Gong yang menurut kepercayaan mereka adalah Dewa Tanah Perantauan, dalam arti Dewa Tanah di mana orang China merantau.
"Datuk-datuk Melayu itu juga dihormati masyarakat China. Mereka memanjatkan doa-doa kepadanya. Salah satu tujuannya agar masyarakat China yang berdiam di tanah Melayu itu juga diberikan berkah oleh Puyang (nenek moyang) orang Melayu itu," jelas Muhar.
"Ritus Sembahyang Datuk yang dalam masyarakat China disebut Sembahyang Da Tok Kong adalah pengakuan sekaligus penghormatan masyarakat China kepada nenek moyang orang Melayu. Itu mereka lakukan karena mereka menyadari dirinya sebagai pendatang yang berdiam di tanah Melayu," katanya.
Berdasarkan sejumlah referensi, masyarakat Melayu memiliki sejumlah tokoh yang dianggap sebagai Datuk Keramat. Sebagian di antaranya juga terdapat dalam kebudayaan China dengan nama yang berbeda. Meski begitu sosoknya mengacu kepada orang yang sama.
Datuk dalam bahasa Melayu adalah orang yang dimuliakan.Juga bisa berarti ayah dari bapak atau ayah dari ibu. Tetapi ada juga menyebut atok atau puyang.