Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Hingga kini industri game konsol mungkin hanya dikuasai oleh tiga pemain besar, yakni Nintendo, Sony, dan Microsoft. Namun, sepertinya ketiga pemain ini harus waspada karena Google dikabarkan mulai ekspansi ke industri tersebut.
Ekspansi ini ditandai dengan munculnya Project Yeti. Kabar mengenai Project Yeti ini sendiri pertama kali muncul dalam situs The Information. Menurut salah seorang sumber yang tak mau disebutkan namanya, Project Yeti adalah sebuah layanan streaming game berbayar.
Seperti diketahui, layanan seperti ini memang bukan hal yang baru. Perusahaan seperti Sony dan Nvidia bahkan sudah menciptakan layanan ini beberapa tahun lalu. Dengan layanan streaming game, gamer tak lagi harus menunggu lama waktu download, karena game tersebut dimainkan langsung dari penyimpanan berbasis awan.
Sony sendiri punya PlayStation Now yang bisa di-streamlangsung dari PlayStation 4 atau PC. Sedangkan Nvidia punya layanan GeForce Now yang dimainkan dari Nvidia Shield atau komputer canggih dengan GPU Nvidia.
Project Yeti sendiri, seperti dikutip dari Gizmodo, Kamis (8/2), tadinya akan disiapkan meluncur pada akhir tahun 2017. Namun, karena alasan yang tidak jelas, peluncuran akhirnya ditunda. Google sendiri menargetkan Project Yeti bisa dirilis di musim liburan 2019.
Masih seputar Project Yeti, sumber tersebut mengatakan bahwa Project Yeti tak cuma bisa dimainkan lewat Chromecast Google, tapi juga dengan konsol. Ya, Google kabarnya menyiapkan perangkat konsol seperti PlayStation 4 dan Xbox One.
Google sepertinya benar-benar seris akan menggempus industri game. Hal ini karena, Google baru-baru ini memperkerjakan veteran game Phil Harrison, yang merupakan mantan eksekutif di divisi pengembangan game Sony dan Microsoft Xbox. (dtn)