Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Harga daging ayam di pasar masih terpantau tinggi. Diakui pedagang, kenaikan sudah terjadi di tingkat atas. Namun peternak ayam mengaku harga di tingkat mereka sudah turun.
Ketua Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (PPUI) Sigit Prabowo mengatakan, per kg ayam hidup di tingkat peternak dihargai Rp 19.500 sampai Rp 20.500. Harga tersebut sudah turun dari Rp 22.000.
"Kalau waktu itu kan sampai Rp 22.000 di kandang. Kalau sekarang Rp 20.000, malah turun Rp 2.000," katanya ketika dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (11/2/2018).
Penurunan harga tersebut terjadi sejak memasuki minggu ke 4 Januari. Sementara sejak awal tahun hingga minggu ke 3 Januari harga masih berkisar Rp 22.000.
Namun, harga daging ayam di tingkat pedagang masih tinggi. Menurut dia, hal itu karena pedagang masih enggan menyesuaikan harga tersebut.
Dia merincikan, ayam ukuran kecil di tingkat peternak atau yang beratnya 1 kg dihargai Rp 20.000. Sementara di pedagang masih dikisaran Rp 28.000. Saat normal Rp 23.000-Rp 26.000. Ayam ukuran besar atau seberat 1,5 kg harganya Rp 30.000. Sementara di pasar Rp 40.000 sampai Rp 45.000.
"1,5 kg sudah besar. Kalau yang kecil kan 1,2 kg, ada yang 1 kg, ada yang 9 ons. Tinggal dikalikan 20 karena harga rata-rata per kg Rp 20.000. Jadi 1 kg cuma Rp 20.000. Kalau beratnya 1,5 kg ya otomatis Rp 30.000," tambahnya.
Berarti dari tingkat peternak ke tingkat pedagang ada selisih Rp 8.000 hingga Rp 15.000. Namun dari tingkat peternak ke pedagang ada proses panjang yang membuat harga naik. Hanya saja perlu diketahui lebih lanjut apakah kenaikan tersebut bersifat wajar.dtc