Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Jajaran direksi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sudah menerima kunjungan Tim Panja Migas Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pihak parlemen ingin mengetahui secara langsung mengenai tata kelola gas secara langsung.
Acara berlangsung kurang lebih sekitar dua jam, dimulai dari pukul 11.32 WIB hingga pukul 13.21 WIB, di mana para rombongan Tim Panja Migas Komisi VII DPR langsung memasuki ruangan di lantai 2 gedung A Kantor Pusat PGN. Usai mendengarkan paparan, rombongan langsung memeriksa ruangan call center yang berada di lobi, dan melanjutkan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPGB) yang berada di halaman kantor.
Lalu apa hasil kunjungan tersebut?
Ketua Tim Panja Migas Komisi VII DPR Herman Khaeron mengatakan, DPR mengakui kemampuan dan kapasitas PGN dalam menyediakan serta mendistribusikan gas untuk masyarakat. Apalagi, terkait dengan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
"Kan sekarang ada konversi dari fuel ke gas, dan saya meyakini kemampuan dan kapasitas PGN tentu ini memiliki kekuatan dan kemampuan cukup untuk memenuhi harapan negara di dalam rangka memenuhi kebutuhan energi, utamanya yang berbasis gas," kata Herman di kantor pusat PGN, Jakarta Pusat, Selasa (13/2).
Herman menegaskan, pemerintah harus memastikan sumber gas yang bakal dinikmati masyarakat melalui program seperti konversi dan gas untuk rumah tangga tetap tersedia dan dikelola oleh perusahaan pelat merah.
"Kalau kita melihat dengan konversi ini akan lebih efisien, kemudian menjadi clean udara, karena emisi yang dikeluarkan gas jauh lebih rendah dibanding oleh fuel. Tapi permasalahannya sumber gasnya harus diberikan diskresi oleh pemerintah, harus diberi kekhususan ke PGN yang ditugasi melakukan konversi dan pelayanan kepada masyarakat, baik yang komersial maupun afirmasi dalam bentuk jaringan gas, jadi diberikan kebijakan yang mendorong selain BUMN ini untuk tapi BUMN ini juga berkontribusi kepada masyarakat," ujar dia.
Dia mengungkapkan, Tim Panja Migas Komisi VII DPR memberikan masukan kepada PGN agar lebih mensosialisasikan pemanfaatan gas sebagai bahan bakar pengganti minyak, mulai dari program konversi maupun jaringan gas untuk rumah tangga.
"Oleh karena itu tentu pemerintah mendorong segera mungkin bagaimana konversi kepada gas, menjadi dari sisi harga menjadi murah, dan masyarakat tidak ada antre lagi untuk gas 3 kg, karena harganya jauh lebih murah dari gas subsidi," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengaku bangga sudah bisa menunjukkan secara langsung bagaimana negara mengelola gas melalui PGN.
Dalam kunjungan tersebut, kata Jobi, jajaran direksi menunjukkan langsung mulai dari fasilitas pengelolaan gas, ruang call center, control room, hingga pelayanan SPBG milik PGN.
"Mudah-mudahan kunjungan ini bisa memberi manfaat yang sangat banyak bagi anggota Panja sehingga nantinya sebagai counter part pemerintah bisa memberikan masukan-masukan yang positif untuk pengembangan oil and gas di Indonesia," kata Jubi. (dtf)