Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Tim Panja Migas Komisi VII DPR RI hari ini melakukan kunjungan kerja ke kantor PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Dalam kunjungan kerja, Tim Panja Migas Komisi VII juga berkesempatan melihat rutinitas supir bajaj dan taksi yang mengisi BBG di SPBG di halaman kantor pusat PGN.
Ketua Tim Panja Migas Komisi VII DPR Herman Khaeron langsung menyambangi sopir bajaj yang tengah mengantre mengisi BBG untuk kendaraannya.
"Sehari isi berapa liter? Harganya berapa Pak?" tanya Herman.
"Sehari saya isi tujuh liter, harganya cuma Rp 3.100 per liter," jawab Sugiarto yang berasal dari komunitas bajaj gas (Kobagas).
Herman juga menanyakan tentang keuntungan yang dirasakan saat menggunakan BBG atau BBM.
"Kalau sehari isi tujuh liter, dikalikan Rp 3.100 berarti sekitar Rp 21.000 per hari, lebih untung mana?" Kata Herman.
Sugiarto mengatakan bahwa lebih hemat menggunakan BBG untuk bahan bakar kendaraannya.
"Dibandingkan bensin lebih untung dan lebih irit pakai gas, ke mesin juga bagus, tarikannya enteng," jawab Sugiarto.
Pada kesempatan lain, Anggota Tim Panja Migas Komisi VII Kurtubi mendapat kesempatan untuk mewawancara sopir taksi yang sudah memasang mesin konverter gas.
Politisi dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini juga mempertanyakan soal untung dan ruginya dalam memanfaatkan BBG dengan BBM dalam pengoperasian transportasi umum.
"Sehari biasanya mengisi berapa? Mana paling untung antara bensin dengan gas?" Kata Kurtubi.
Hal senada juga diungkapkan pengemudi taksi yang tengah mengisi BBG di kantor pusat PGN. Imam mengatakan bahwa penggunaan BBG lebih hemat dibandingkan penggunaan BBM.
"Sekali isi sekitar Rp 40.000, cukup untuk setengah hari, lebih untung pakai gas, harganya sama cuma Rp 3.100 per liter," jawab Imam. (dtc)