Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mennggelar diskusi membahas industri agro. Mereka meminta pemerintah peduli dengan pertumbuhan industri agro. Industri ini dianggap sebagai salah satu sumber untuk memajukan ekonomi.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian Johnny Darmawan sebelum membuka Focus Group Discussion (FGD) Kadin bertema "Bagaimana Membangun Industri Agro yang Mendukung Industri Nasional Berkelanjutan" di Menara Kadin, Jakarta Selatan, (15/2).
"Produk industri agro Indonesia harus terus diperkuat, jangan sampai ketinggalan dengan negara lain," katanya.
Menurut dia produk industri agro Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain. Sebesar 59% kelompok produk Indonesia, dari 37 golongan produk industri agro yang ada, dia anggap masih lemah dibanding negara tetangga, Thailand, Vietnam dan Singapura.
"Kita harapkan perusahaan industri agro dapat lebih berdaya saing tinggi secara berkesinambungan," ujarnya.
Lebih lanjut dia menilai hilirisasi komoditas agro nasional, misalnya kelapa sawit, karet, kopi dan, cokelat, belum dimaksimalkan menjadi bahan baku industri antara dan industri hilir berbasis agro. Padahal menurut dia komoditas ini kualitasnya terbaik di dunia.
Dia menyayangkan, katakanlah kelapa sawit, saat ini masih banyak diekspor dalam bentuk CPO, alias bahan mentah. Maka dengan dilaksanakannya diskusi kali ini, diharapkan ada jalan keluar untuk memajukan industri agro Indonesia.
Diskusi ini dihadiri Ketua Komite Tetap Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi Kadin I Made Dana Tangkas, Pakar Bayu Krisnamurthi, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Supriadi, dan Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Kementerian Pertanian Risfaheri.
Juga hadir, Ketua Komite Tetap Agro, Alat Pertanian dan Pangan Gunadi Sindhuwinata, Ketua Harian APROBI Paulus Tjakrawan, Ketua Umum APBI Aziz Pane, serta Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman.
Terakhir, narasumber yang juga hadir adalah Sekretaris Jenderal GAPKI Togar Sitanggang, Ketua Umum GPPI Delima Hasri Azahari Darmawan, Ketua Umum Asia Middle East Bottled Water Association Ita Thaher dan Rektor Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta Purwadi.(dtf)