Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Setelah berhasil mencatatkan surplus disepanjang tahun lalu, neraca perdagangan pada Januari 2018 juga diramalkan surplus sebesar US$ 233 juta dengan laju ekspor sebesar 8,58% dan laju impor sebesar 19,64%.

Hal itu diungkapkan oleh Ekonom dari Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi, Jakarta, Kamis (15/2).

"Neraca perdagangan Januari diperkirakan surplus US$ 233 juta dengan laju ekspor diperkirakan sebesar 8,58% yoy dan laju impor sebesar 19,64% yoy," kata Josua.

Josua mengatakan ekspor yang meningkat di Januari tahun ini dikarenakan kenaikkan volume dari mitra dagang utama seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara di ASEAN salah satunya di sektor manufaktur.

"Selain itu, tren kenaikan harga komoditas global sepanjang bulan Januari juga masih akan menopang kinerja ekspor," tambah dia.

Sedangkan untuk impor yang meningkat, kata Josua, seiring dengan meningkatnya aktivitas sektor manufaktur domestik.

Sementara itu, Ekonom dari PT Bank BCA David Samual mengatakan neraca perdagangan Indonesia pada bulan pertama di 2018 mengalami surplus sebesar US$ 434 juta.

Dia menyebutkan, surplus neraca perdagangan didukung oleh peningkatan ekspor dan juga impor.

"Surplus, trade balance Januari 2018 dengan ekspor tumbuh 7,2%, dan impor sebesar 16,4%," kata David.(dtf)