Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan rantai distribusi bahan pangan, mulai dari beras, cabai merah, bawang merah, hingga daging ayam dan sapi. Rantai distribusi ini mulai dari petani, pengepul hingga konsumen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pola perdagangan komoditas strategis ini melibatkan dua hingga tujuh pelaku usaha.
"Distribusi 5 komoditas ini, melibatkan 2-7 pelaku, berbeda antar komoditas dan pelaku. Yang ditampilkan per nasional. Bisa dari pengepul sampai eksportir," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/2).
Dia menjelaskan untuk distribusi beras, berawal dari produsen ke distributor ke pedagang eceran/swalayan baru sampai di konsumen akhir. Pembentukan harga mulai berubah pada saat dari distributor menuju pedagang eceran dengan margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) sebesar 9,71%, lalu dari pedagang eceran ke konsumen MPP sebesar 14,96%.
"Sehingga kenaikan harga beras dari produsen sampai dengan konsumen akhir adalah sebesar 26,12%," jelas dia.
MPP menggambarkan selisih antara nilai penjualan dengan nilai pembelian yang mengikutsertakan biaya pengangkutan. Sebelumnya di 2015 MPP beras 38,63%, sekarang turun 26,16% karena pola perdagangan beras terpotong satu rantai.
Pola perdagangan distribusi cabai merah dimulai dari petani ke pengepul ke pedagang grosir ke pedagang eceran/swalayan baru sampai di konsumen akhir. MPP pada harga cabai dari petani sampai konsumen akhir sebesar 62,39%.
Perubahan struktur harga terjadi pada saat dari pengepul ke pedagang grosir sebesar 15,56%, dari pedagang grosir ke pedagang eceran/swalayan sebesar 16,10%, dan dari pedagang eceran/swalayan ke konsumen akhir sebesar 21,04%.
"Kalau dibandingkan dengan 2014 itu signifikan MPP 106,44% harga cabai merah lumayan tinggi sehingga berpengaruh pada besaran margin di sana," kata dia.
Daging sapi
Untuk bawang merah, pola perdagangan distribusi bawang merah dimulai dari petani ke pedagang grosir ke pedagang eceran/swalayan baru sampai di konsumen akhir. MPP pada harga bawang dari petani sampai konsumen akhir sebesar 43,56%.
Perubahan struktur harga terjadi pada saat dari pedagang grosir ke pedagang eceran/swalayan sebesar 17,98%, dan dari pedagang eceran/swalayan ke konsumen akhir sebesar 21,68%.
"Untuk bawang merah, melibatkan 3 rantai dan 2 pedagang perantara, total MPP 43,56%. Dibandingkan pada 2014 itu MPP 71,47% karena dulu masih ada pengepul," jelas dia.
Pola perdagangan distribusi daging sapi dimulai dari produsen atau rumah potong hewan (RPH) ke pedagang grosir ke pedagang eceran baru sampai di konsumen akhir. MPP pada harga daging sapi dari produsen sampai konsumen akhir sebesar 30,05%.
Perubahan struktur harga terjadi pada saat dari pedagang grosir ke pedagang eceran sebesar 15,00%, dan dari pedagang eceran ke konsumen akhir sebesar 13,09%.
"Di sini melibatkan dua pedagang perantara, kalau dibandingkan posisi 2012 tidak banyak berubah dulu 34,82% ada penurunan tapi-tipis," kata Suhariyanto.
Sedangkan yang terakhir, pola perdagangan distribusi daging ayam ras dimulai dari produsen ke pedagang eceran/swalayan baru sampai di konsumen akhir. MPP pada harga daging ayam ras dari produsen sampai konsumen akhir sebesar 25,54%.
Perubahan struktur harga terjadi pada hanya dari pedagang eceran/swalayan ke konsumen akhir sebesar 25,54%.
"Kalau dibandingkan MPP 2014, itu tidak banyak berubah yaitu 27,02%. Hanya turun sedikit," tutup dia. (dtf)