Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Setiap tahunnya, musim kemarau menjadi ancaman bagi para petani, khususnya petani padi di Kabupaten Samosir. Kejadian sudah berulang, namun sepertinya tak kunjung ada solusi.
Tahun 2018, dapat dipastikan, puluhan hektar lahan padi di beberapa desa di Kabupaten Samosir, yakni di Desa Panampangan, Desa Pardugul, Desa Parlondut, dan Desa Parsaoran, Kecamatan Pangururan, Sumatra Utara, terancam akan gagal panen akibat musim kemarau yang sudah berlangsung hampir 1 bulan.
Pantauan medanbisnisdaily.com, Jumat (16/2/2018), sebagian petani yang lahannya dekat dengan Danau Toba dan aliran sungai, berupaya menyelamatkan lahan padi mereka dengan menyedot air menggunakan mesin pompa 5 PK.
Salah satu warga petani yang lahannya berada di Desa Panampangan, Pak HR Sitanggang, kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (16/2/2018) mengatakan, ancaman kemarau seperti saat ini hampir setiap tahunnya terjadi.
"Tidak hanya tahun ini, tahun-tahun sebelumnya juga sudah demikian. Yang membuat kami warga petani heran, kenapa tidak ada solusi sampai saat ini. Padahal ada mesin pompa pertanian milik Desa berkekuatan 30 PK, tapi tidak berfungsi. Tidak tau apa kendalanya," tutur Pak HR Sitanggang.
Dia menambahkan, mesin pompa yang sudah terpipanisasi dengan baik milik Desa Pardugul dan Panampangan dengan tenaga sama 30 PK yang sampai saat tidak berfungsi sudah lebih 5 tahun, dulunya dibangun melalui dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan.
"Mesin itu dibangun masa PNPM. Tapi seingat saya sudah diserahterimakan ke Desa, dan sudah pernah mendapat sentuhan perbaikan melalui anggaran Desa. Tapi sekali lagi, saya tidak tau apa penyebab mesin tidak berfungsi," kata Pak HR Sitanggang.
Lebih lanjut, kata Pak HR Sitanggang, seandainya kemarau datang setelah padi berbuah, masih ada kemungkinan dapat panen.
"Kalaupun dipompa, minim kemungkinan dapat panen sesuai harapan. Tapi kalau seandainya kemarau terjadi setelah padi berbuah, baru besar harapan bisa panen kalaupun tidak maksimal. Karena bulir padi akan terisi bagus kalau hujan turun," jelas Pak HR Sitanggang.
Tahun 2017 lalu, untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan untuk mengatasi gagal panen akibat kemarau, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Samosir Erkanus Simbolon kepada medan bisnis diruang kerjanya, Kamis (28/09) mengatakan, sudah mengajukan permohonan ke kementerian pertanian pusat untuk kelengkapan sarana dan prasarana pertanian.
"Kita sudah sampaikan usulan ke kementerian pertanian pusat untuk kelengkapan sarana dan prasarana pertanian di samosir. Yang kita sampaikan dalam usulan itu, untuk pembangunan embung besar di pulau, pembangunan irigasi-irigasi tersier, pupuk berkualitas, pompa air, dan benih-benih berkualitas untuk meningkatkan produktivitas pertanian Samosir," kata Erkanus Simbolon.