Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Diduga karena kurang sosialisasi sejumlah apotek di Kawasan Menteng Medan Amplas masih memajang Albothyl berbentuk cair. Padahal obat sariawan yang mengandung policresulen, beberapa waktu lalu telah ditarik peredarannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Tahu sih bang tapi tahunya gitu aja dari media sosial. Kalau soal penarikannya aku kurang tahu," kata Ida salah seorang penjaga sebuah apotek di daerah Menteng Medan Amplas kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (18/2/2018).
Ida mengaku dalam beberapa hari ini obat itu tidak lagi dijual kepada pembeli. Diakuinya obat itu hanya sekedar dipajang menunggu dibuang. "Itu kata yang punya apotik," ujarnya.
Hal sama juga terjadi di Apotek "M" (samaran) yang juga berada di Kawasan Menteng. Pengakuan salah seorang karyawan apotik, Risma, ia tidak tahu kalau Albothyl sudah dilarang.
"Gak tahu bang. Bos juga nggak bilang," akunya. Ditanya soal pembelinya, Risma mengaku selama ini obat ini jarang ia jual. "Enggak tahu kalau yang lain. Kalau pas aku yang jaga jarang ada yang beli," akunya.
Seperti yang diinformasikan sebelumnya, BPOM telah melarang peredaran Albothyl. Dari rekomendasi dokter, disebutkan kandungan kimia dalam obat ini sangat berbahaya terutama bagi permukaan kulit. Jika cairan itu terkena kulit, kulit itu bisa terbakar dan membuat jaringan di kulit itu mati.