Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pasar tradisional sejatinya adalah potret nyata masyarakat setempat. Di dalamnya terdapat bukan hanya produk melainkan juga kebiasaan, silaturahim antara pengunjung maupun penjual dengan pembeli melalui tawar menawar harga.
Kondisi yang sama juga akan kita rasakan bila berkunjung ke pasar tradisional di Thailand. Suasananya tak jauh beda dari pasar tradisional di Indonesia. Pasar tradisional di Thailand meski secara fisik tak berbeda dari di tanah air kita tapi relatif lebih bersih.
Beberapa pasar tradisional di Thailand menjadi obyek wisata menarik bagi wisatawan lokal dan asing. Salah satunya Pasar Warorot di Chiang Mai Thailand Utara. Pasar ini menjadi salah satu yang direkomendasikan oleh Badan Pariwisata Thailand TAT maupun biro perjalanan setempat. Kelebihan pasar ini, barang barang yang dijual murah-murah.
Warorot Market terletak di Chang Klan Road antara Tha Pae Road dan Si Donchai Road. Lokasinya mudah dicapai dengan berjalan kaki, menaiki tuktuk atau songthaew, kendaraan khas negara ini, cukup 15 menit saja karena Chiang Mai kota kecil meski nomor dua setelah Bangkok.
Jika melihat kondisi Pasar Warorot, nyaris tak berbeda dari pasar tradisional kebanyakan, di luar pasar ada pedagang kaki lima menjual buah-buahan seperti mangga, strawberry, buah pir, anggur, apel dan lain-lain, bunga segar, gorengan hingga pakaian dan aksesoris. Pasar tradisional yang terletak di tengah kota dan buka setiap hari ini juga menyajikan beragam produk kerajinan khas serta kuliner unik.
Menurut sejarah, Pasar Warorot dibangun di sepanjang Sungai Ping sekitar 100 tahun yang lalu, dan mulai menjadi tempat perdagangan bagi warga China serta India yang masuk ke kota ini.
Pasar Warorot yang disebut juga Kad Luang oleh warga Chiang Mai ini berada di sebuah ruangan besar berlantai tunggal yang terlihat tua dengan langit-langit tinggi. Dari atas bisa melihat luas ke lantai bawah, dan dihubungkan oleh eskalator. Tak hanya makanan, barang-barang yang dijual termasuk segala macam pernak-pernik perhiasan emas, sepatu, bumbu-bumbu, serta produk fashion seperti tas, kosmetik, dan lain-lain, sepatu, makanan kering, daging dan roti, jamu, sutra, produk kerajinan, hingga peralatan rumah tangga, dan elektronik.
Di lantai dasar khusus menjual aneka bahan makanan dan hasil olahan seperti bahan untuk membuat acar, rempah-rempah, serta bumbu dan bahan kering lain. Ada juga gorengan khas sepertti sosis Chiang mai Sai Ua dan Kaep Moo dari kulit babi goreng. Ada dijual dalam kemasan dan bentuknya seperti kerupuk jangek di Sumatera.
Kelebihan pasar ini adalah dalam hal harga. Banyak yang murah karena sebagian kios merupakan pedagang grosir. Gantungan kunci misalnya 100 Baht bisa dapat 8 gantungan dengan motif gajah atau pernik etnik. Ada juga bumbu Tom Yum dalam botol berlabel halal.
Di Lantai 2 Pasar Warorot kios diisi penjual oleh-oleh Thailand (baju, tas, aksesoris) , sebagian khas motif etnik Lana, dengan kualitas bagus. Beberapa baju handmade bermotif etnik harganya cukup mahal sesuai dengan kualitasnya, mencapai Rp 700-000-an.
Setelah puas berkeliling Pasar Warorot, pengunjung bisa beristirahat menyerumput minuman di kios-kios pedagang minuman di sekitar pasar atau melahap buah strawberry yang manis sambil mernikmati suasana nyata kehidupan sehari-hari masyarakat Chiang Mai.