Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Erupsi Gunung Sinabung pada 19 Februari kemarin belum berdampak terhadap harga pangan di Medan, khususnya jenis sayuran dan bumbu-bumbuan.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, sejauh ini, harga kebutuhan pangan masyarakat masih stabil.
"Pantauan kami, cabai merah stabil di kisaran Rp40.000/kg, demikian halnya dengan harga kebutuhan lainnya seperti bawang merah," katanya, di Medan, Selasa (20/2/2018).
Sejumlah pedagang mengaku bahwa harga kebutuhan pangan yang dihasilkan dari wilayah Kabupaten Karo dan sekitarnya belum mengalami kenaikan. Pihaknya tentunya berharap letusan Gunung Sinabung tersebut tidak memberikan andil besar terhadap kenaikan harga pangan.
"Walaupun, berdasarkan hasil pengamatan kita sejauh ini, efek letusan memang belum memberikan dampak kenaikan harga," ungkapnya.
Dampak bencana itu umum akan terlihat dalam kurun waktu 1 sampai 3 hari setelah letusan. Di situ pihaknya baru akan menyimpulkan apakah letusan tersebut berpengaruh terdahap harga atau tidak. Jadi masih ada dua hari lagi untuk mengevaluasi harga. Sejauh ini, stabilnya harga bahan kebutuhan pangan masyarakat dikarenakan masih melimpahnya stok barang lama sehingga harga masih sama.
Tim ini sendiri terus mengamati perkembangan yang terjadi di wilayah Berastagi. Sembari berharap letusan Gunung Sinabung tersebut tidak merusak areal lahan pertanian serta tidak mengganggu jalur distribusi barang dari Kabupaten Tanah Karo ke Medan.
Tetapi yang perlu digaris bawahi adalah, sekalipun letusan ini tidak memberikan efek besar terhadap pengrusakan lahan pertanian. Namun, letusan besar tersebut bisa saja membuat petani urung untuk turun ke ladang.
Ini juga bisa berdampak pada gangguan pasokan yang ujung-ujungnya mempengaruhi harga. "Kita hanya berdoa supaya letusan besar kemarin tidak memberikan efek negatif yang signifikan. Kalau letusan tersebut terjadi sesaat dan tidak terus menerus. Kalaupun ada pergolakan harga sifatnya sementara," katanya.
Dampaknya ada dua. Kenaikan harga atau penurunan harga. Kenaikan harga terjadi jika pasokan atau distribusi terganggu. Sementara penurunan harga bisa terjadi jika petani memanen tanamannya lebih dini yang mengakibatkan sisi pasokan melonjak tiba-tiba.