Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Langkat. Yayasan Onkologi Anak Medan (Yoam) menduga daerah kabupaten/kota mengalami kegagalan dalam mendeteksi dini gejala timbulnya penyakit kanker pada anak. Sehingga per tahunnya banyak pasien anak dari daerah dengan penyakit kanker darah dan getah bening dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik.
"Pasien anak yang berobat di RSU Adam Malik kemudian tinggal di Rumah Bersama di komplek perumahan SB, Jalan Petunia II-3 No 34 belakang RSU Adam Malik. Pada umumnya pasien anak itu penderita Acute Myeloblastic Leukimia atau Acute Myelogonous Leukemia (AML) dan ALL. Mereka ada yang meninggal setelah berobat, ada yang berhenti berobat, ada yang meninggal sewaktu dalam berobat. Diantaranya dari Langkat ada belasan pasien mulai dari tahun 2015 sampai 2018, kemudian Deliserdang, Simalungun dan liannya," terang Ketua/Chairman YOAM, Rizanul Arifin kepada Medanbisnisdaily.com, Selasa (20/2/2018).
Rizanul menjelaskan, dugaan gagal mendeteksi dini gejala serangan AML dan ALL itu akibat keterbatasan peralatan medis dan ahli medis pada saerah ketika menerima pasien anak gejala awal serangan kanker darah dan tulang.
"Sebaiknya, jika gejala awal sudah terdeteksi, maka kemungkinan besar pasien bisa disembuhkan, ketimbang yang sudah parah dan kronis", jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, dr Sadikun Winato, pihaknya tidak menampik dugaan itu. Namun jenis penyakit mematikan yang kini terus dikatakan meningkat perlu pengetahuan, karena mendeteksinya harus didukung peralatan mutakhir dan pengetahuan, serta rutinitas serta keseriusan.
"Untuk mendeteksi dini adanya kemungkinan gejala AML maupun ALL, kita meningkatkan pengetahuan tentang gejala penyakit ini kepada petugas kesehatan, terutama di kecamatan. Gejala ini antaranya penderita mengalami demam, lesu, pucat, mudah memar membiru, pendarahan yang tidak normal seperti keluar darah pada hidung dan gusi. Penderitanya sering mengalami infeksi," terangnya.
Katanya, jika pasien berulangkali mengalami gejala ini, atau sudah sembuh kemudian kambuh lagi, maka pengetahuan gejala ini harus ditangani serius dan dilakukan pemeriksaan darah. Ia mengaku alat pendeteksi darah ini memang tidak dimiliki rumah sakit daerah, hanya di RSU Adam Malik. "Karena alat ini untuk mendeteksi butir darah muda/dalam, kalau yang dimiliki daerah hanya alat pendeteksi darah luar," kata dr Sadikun.
Dijelaskan dr Sadikun, intinya dalam mendeteksi dini gejala kanker pada anak harus peningkatan pengetahuan, terutama pada petugas kesehatan. Biasanya, ucapnya, pada daerah maju yang terdapat gejala serangan AML dan ALL dibanding daerah pedalaman, karena dusun dan pedalaman mungkin tidak terjangkau, ataupun jauh dari polusi.