Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat pada awal tahun 2018 telah terjadi 438 kejadian bencana. Tanah longsor menjadi bencana yang paling mematikan.
"Hingga bulan Februari telah terjadi 438 kejadian bencana," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (23/2/2018).
Sutopo menjelaskan total ada 60 orang meninggal dunia dan hilang akibat dari 438 kejadian bencana itu. Sebanyak 46 orang meninggal dunia dan hilang disebabkan oleh bencana tanah longsor.
"Tanah longsor merupakan bencana mematikan yang menyebabkan korban meninggal dunia dan hilang terbanyak, yaitu 46 orang," tambah Sutopo.
Dalam periode 2010 hingga Februari 2018 telah terjadi bencana tanah longsor sebanyak 3.753 kali. Sebanyak 1.661 orang meninggal dunia akibat tanah longsor.
"1.661 orang meninggal selama tahun 2010 hingga Februari 2018 akibat tanah longsor," kata dia
Sutopo menambahkan bercana tanah longsor itu tidak bisa dipastikan kapan akan terjadi. Terkadang meski tanda-tanda tanah longsor seperti tanah retak sudah muncul bencana itu tidak terjadi.
"Meski tanah sudah retak sebagaii salah satu tanda-tanda tanah longsor. Tapi tidak dapat dipastikan kapan tanah itu akan longsor. Diberapa tempat fenomena itu sudah berlangsung lama," tambahnya.
Terbaru, tanah longsor terjadi di Pasirpanjang, Salem, Brebes pada Kamis (22/2). Bencana ini menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan 13 orang dinyatakan hilang. Kemudian sebanyak 245 jiwa harus mengungsi untuk mengantisipasi adanya longsor susulan.
Bupati Brebes Idza Priyanti sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan. Masa tanggap darurat bencana berlaku pada 22 Februari sampai 7 Maret 2018. (dtc)