Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut kini banyak anak muda atau milenial yang makin tertarik menjadi petani. Tren positif ini pun diprediksi akan terus seiring makin modernnya sektor pertanian.
"Dengan modernisasi alat-alat pertanian, saat ini ada 250 ribu anak muda yang berminat dan terjun menjadi petani. Jumlah ini akan terus meningkat, dan diharapkan mencapai satu juta orang pada tahun 2019 nanti," kata Amran dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/2).
Menurut Amran, dengan pertanian yang semakin menarik bagi anak-anak muda maka ke depannya komoditi pertanian semakin menguntungkan.
Amran pun mendorong agar anak muda yang ikut dalam Dewan Ketahanan Pangan DKP) juga makin berkreasi untuk menggapai target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
"Semua anggota Dewan Ketahanan Pangan perlu punya binaan sesuai potensi di daerah dan keahliannya masing-masing. Jadi, semua harus berkreasi. Dengan demikian, akan mendapatkan hasil nyata yang membanggakan," kata Amran.
Amran yang kemarin memberi pengarahan di Rapat Konsolidasi DKP juga menyebut perlu adanya ide menarik untuk menyediakan pangan rakyat. "Saya sangat senang dan menghargai pemikiran dan ide-ide yang disampaikan, agar pangan kita selalu tersedia dan tidak ada penduduk yang kelaparan," sebut dia.
Ide-ide tersebut bisa terkait dengan penyempurnaan regulasi, refokusing anggaran pada sektor-sektor produktif, modernisasi pertanian dan sebagainya.
Dalam laporan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi yang juga Sekretaris DKP disebutkan sampai saat ini terdapat banyak orang baru pada DKP.
"Anggota DKP sekarang ini 60 persen wajah-wajah baru dan 40 persen diisi anggota yang sudah eksis selama ini," ujar Agung.
Menurut Agung, dilakukannya pembaruan keanggotaan Kelompok Kerja (Pokja) DKP untuk memperkuat DKP dalam mendukung pemerintah dalam pengayaan substansi dalam perumusan kebijakan.
"Kami yakin tim Pokja yang baru dengan pengalaman dan keahliannya dapat berkontribusi nyata untuk mendukung pemantapan ketahanan pangan nasional, mengevaluasi kebijakan/program yang dilaksanakan pemerintah, dan memberikan masukan implementatif dan solutif. Dengan demikian, dapat mempercepat tercapainya target-target pembangunan yang telah ditetapkan presiden, khususnya di bidang pangan," tambah Agung. (dtf)