Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Purbatua. Tanaman coklat di Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), ditenggarai terserang hama, hingga buah tanaman busuk.
Jaiman Sianturi (72), petani coklat ditemui medanbisnisdaily.com, Senin (26/2/2018), di area pertanamannya di Desa Parsaoran, Kecamatan Purbatua mengatakan, tanaman coklatnya di area seluas 1,5 hektar, terserang hama busuk buah.
"Tanaman terserang hama busuk buah, terjadi dalam 4 tahun terakhir. Akibatnya, produksi menurun drastis," sebutnya.
Sebelum tanaman terserang hama busuk buah, sebutnya, tanaman di area pertanamannya seluas 1,5 hektar tersebut, bisa menghasilkan biji kering coklat 120-150 kilogram atau panen sekali dalam 2 minggu.
"Namun setelah tanaman terserang hama busuk buah, produksi menurun drastis, yakni hanya diperoleh biji coklat kering 20-30 kilogram per panen sekali dalam 2 minggu," ujarnya.
Buah busuk, keluhnya, harga biji coklat kering merosot hanya Rp 16.000/kgdalam 3 bulan terakhir. November 2017 lalu, harga masih di kisaran Rp 25.000/kg.
Ompung Jovana Simatupang mengisahkan, tanaman coklatnya dimulai atau ditanam tahun 2000 silam. Dari perjuangannya merawat tanaman coklat di area pertanamannya seluas 1,5 Hektar, hingga anak-anaknya bisa lulus dari perguruan tinggi.
"Dulu tanaman coklat adalah tanaman masa depan di daerah ini. Namun, 4 tahun terakhir masyarakat menelantar ratusan hektar tanaman, karena terserang hama. Kami telah melakukan pengendalian hama tanaman sesuai rekomendasi dinas pertanian, namun hama tidak dapat ditanggulangi," pungkasnya..