Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, meresmikan toko virtual pertama di Indonesia, Alfamind. Hal ini merupakan bentuk dari perkembangan dari e-commerce.
Enggar menjelaskan peluncuran toko virtual ini bisa mencetak entrepreneur atau pengusaha baru. Maka dengan begitu pelaku usaha bisa memasarkan produk lebih luas dan menguntungkan.
"Alfamind ini mengembangkan dan mencetak enterpreneur atau pedagang baru dengan satu hal yang bisa secara langsung membuat mereka untuk menjual produk-produk dan mendapatkan keuntungan," kata Enggartiasto di acara peluncuran Alfamind di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (28/2).
Selain itu, ia mengapresiasi peluncuran toko tersebut. Pasalnya, hal ini dinilai sebagai usaha nyata perkembangan teknologi.
"Kedua, mendorong UKM karena produk yang dijual mayoritas paling tidak ini hal yang luar biasa perkembangan teknologi diimbangai usaha yang rill dengan idelalisme grup alfamart ini saya apresiasi," ujarnya.
Pri yang akrab disapa Enggar itu mengatakan permasalahan yang saat ini dihadapi dunia UKM, yakni pemasaran dan permodalan.
"Ada dua hal yang menjadi masalah, permasaran ini salah satu bentuk yang dilakukan Alfamind dan permodalan. Permodalan kerjasama dengan perbankan misalnya pengusaha warung atau pasar tradisional kerja sama dengan bank terus dengan ekspor LPII. Jadi sudah banyak UKM yang terbantu betul volume pertumbuhannya," tuturnya.
Ia pun berharap para pelaku UKM dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dengan baik seperti menggunakan Alfamind.
"Harapannya seluruh pihak kita mulai dari pengusaha, UKM betul-betul terbantu, manfaatkan mengembangkan usahannya dengan cermat baik. Alfamind tentu akan mensupport pemerintah dalam posisi membantu," ungkapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Alfamart Hans Prawira menjelaskan bahwa Alfamind merupakan jaringan toko ritel virtual 3D. Di mana toko tersebut berbentuk virtual yang diakses dalam gadget.
"Toko masuk ke handphone jadi memungkinkan kehadiran toko di genggaman tangan kita. Store owner atau pemilik toko virtual bisa menawarkan dan menjual produk yang sudah tersedia dalam toko virtual miliknya. Sistemnya jemput bola, seperti membawakan toko ke hadapan konsumen," terangnya. (dtf)