Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur. Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad berkomentar mengenai penyitaan kapal pesiar milik miliarder Malaysia, Jho Low di perairan Bali. Menurut Mahathir, Perdana Menteri (PM) Najib Abdul Razak harus bertindak terhadap Jho Low ataupun Departemen Kehakiman Amerika Serikat.
Mahathir mengatakan, skandal penyelewengan dana investasi negara 1MDB jelas-jelas terkait dalam keputusan Biro Investigasi Federal AS, FBI dan otoritas Indonesia untuk menyita kapal pesiar mewah "Equanimity" seharga Rp 3,5 triliun yang diduga dibeli dengan menggunakan dana skandal 1DMB.
"Najib, sebagai orang yang bertanggung jawab di 1MDB, harus melaporkan Low ke polisi untuk meminta bantuan Interpol menemukan 1 miliar ringgit dalam dana 1MDB," cetus Mahathir.
"Jika klaim Departemen Kehakiman AS bahwa Low telah mencuci uang 1MDB untuk membeli kapal pesiar itu tidak benar, maka Najib harus mengajukan protes diplomatik terhadap Departemen Kehakiman AS. Namun Najib tidak melakukan keduanya," imbuh Mahathir seperti dilansir Malaysia Kini, Senin (5/3).
Mahathir menekankan, bahwa Najib sebagai penasihat 1 MDB dan sesuai memorandum Anggaran Dasar, merupakan orang yang berhak memutuskan dalam semua keputusan dana tersebut," tutur Mahathir.
"Itu artinya Najib harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi dengan 1 miliar ringgit dalam dana 1MDB yang digunakan Jho Low untuk membeli yacht Equanimity," imbuh mantan pemimpin negeri Jiran itu.
Yacht Equanimity termasuk di antara sejumlah aset yang diduga dibeli dengan menggunakan dana korupsi 1MDB lewat sistem keuangan AS. Departemen Kehakiman AS yakin bahwa setidaknya US$ 4,5 miliar dana telah diselewengkan dari 1 MDB. Departemen Kehakiman AS saat ini tengah berupaya menyita aset-aset senilai US$ 1,7 miliar yang diduga dibeli dengan menggunakan dana curian itu. (dtc)