Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bicara tentang revitalisasi Waduk Pluit. Menurut Sandi, sampai saat ini pihak pengembang belum menyerahkan rumah pompa sebagai aset Pemprov DKI.
"Tadi kita bicara mengenai Waduk Pluit. Karena yang terjadi adalah ada program yang 2015 dilakukan mengenai Waduk Pluit yang menyisakan sedikit pekerjaan rumah yaitu berkaitan dengan belum diserahkannya fasilitas rumah pompa," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Sandi sudah memerintahkan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Teguh Hendrawan. Sandi meminta Teguh memastikan permasalahan apa yang sebenarnya terjadi.
"Kami memberikan arahan tadi untuk menuntaskan revitalisasi tersebut. Untuk SDA mengkaji, me-review, memeriksa pompa air dan rumah pompa tersebut dalam kondisi seperti apa, dan mungkin berkoordinasi dengan kontraktornya. Karena kontraktornya sampai sekarang juga belum dibayar," papar Sandi.
Sandi mengaku jajarannya juga belum mengetahui inti masalahnya. "Jadi oleh CSR-nya itu kita tidak tahu apa yang terjadi. Sekarang lagi dicari tahu oleh dinas SDA. Tapi kita tidak mau melihat ke belakang, kita lagi melihat ke depan," terang Sandi.
Sandi menuturkan rumah pompa di Waduk Pluit memang dibutuhkan untuk penanganan banjir. Karena itu, dia juga memerintahkan Teguh mengecek kelaikan rumah pompa yang ada"Lihat saja dulu asetnya seperti apa. Kalau asetnya itu memang berguna dan akan dimanfaatkan oleh Dinas SDA, walaupun dulu dianggarkan, dibayarkan oleh CSR. Saya memberikan arahan untuk seandainya diperlukan dan absolutely critical, sangat urgent diperlukan untuk keadaan banjir. Keputusannya ada di SDA. Nanti akan diajukan untuk penganggaran di tahun berikutnya," tutur Sandi. (dtc)