Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Puluhan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) makanan olahan mendapatkan edukasi agar menghasilkan produk berkualitas dan higenis.Sehingga produk yang dipasarkan tidak hanya berorientasi pada omzet semata. Namun juga ikut memperhatikan dampaknya bagi konsumen, agar tidak terkontaminasi.
Melalui workshop yang difasilitasi Dinas Perdagangan dan Industri Sumatera Utara bekerja sama dengan Universitas Sari Mutiara diharapkan para pelaku UKM bisa mengaplikasikan makanan dan minuman higenis tersebut dalam setiap produknya.
Workshop yang digelar ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat empat dosen Universitas Sari Mutiara, masing-masing Siti Maimunah, Zuhairiah Nasutiona, Alfi Sapitri dan Ulfayani Mayasari.
“Kegiatan ini, untuk menambah wawasan pelaku UKM makanan olahan, agar dalam mengolah makanan harus memperhatikan kehigenisannya. Jangan hanya membuat produknya dengan target menjual saja,”ujar Siti Maimunah yang merupakan dosen mikrobiologi, saat workshop membawakan tema bahaya bakteri penyebab penyakit pada kontaminasi makanan/minuman, Senin (12/3/2018).
Di sini sambungnya, pihaknya menyampaikan tentang pentingnya mengolahan makanan, tidak hanya saat diolah. Namun hal tersebut dimulai dari saat membeli bahan baku, menyimpannya di rumah produksi, hingga pengolahanan dan pemasarannya termasuk packezing-nya.
Selama ini, sebutnya, belum semua pelaku usaha memperhatikan higenitas produknya. “Karena banyak yang masih berpikir bagaimana agar produknya laris. Yang penting rasanya enak, tanpa memperhatikan bagaimana prosesnya. Proses disini, mulai dari pembelian bahan baku, mengolahnya, menyimpannya hingga cara memasarkannya. Ini masih kurang diperhatikan,”ujarnya
Sehingga tidak heran sambungnya, pelaku usaha sembarangan memberikan bahan tambahan pangan (BTP), hanya untuk mengejar agar makanannya enak. Padahal sudah ada aturannya.
Dia pun menyebutkan salah satu tips untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi pada makanan, dengan mengolah bahan-bahan yang segar.
Kepala Unit Pelayanan Tehnis (UPT) Pusat Pelatihan dan Promosi Ekspor (P3E) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, Sujatmiko menyambut baik program dalam membina UKM yang khusus mengelola makanan dan minuman. Agar produknya, kualitasnya memenuhi standar kesehatan, standar keselamatan dan keamanan bagi konsumen.
“Kita harapkan ada perubahan terhadap proses produksinya sehingga bisa memenuhi standar kesehatan, standar keselamatan dan keamanan dan tidak tercemar lingkungan,” ujarnya.