Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejumlah Manager Geosite Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP GKT) menyatakan akan mengembalikan mandat yang mereka terima sebagai SK kepengurusan mereka di BP GKT kepada Gubernur Sumatera Utara. Hal itu sebagai sikap mereka terhadap diterimanya bantuan dari PT Aquafarm Nusantara oleh BP GKT melalui General Manager BP GKT, Wan Hidayati.
"Senin kami akan datangi Gubernur Sumatera Utara untuk mengembalikan mandat yang diberikan kepada kami sebagai Manager Geosite GKT. Itu sebagai bentuk kekecewaan kami sebagai pengurus BP GKT karena General Manager BP GKT menerima bantuan dari PT. AN. Terserah PT AN mau kasih bantuannya. Itu CSR urusannya (PT AN-red) bukan urusan BP GKT," kata Manager Geopark Tuktuk-Tomok-Ambarita, Ricardo Simanjorang kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (14/3/2018)nya.
Tidak hanya Ricardo Simanjorang, pernyataan yang sama juga disampaikan Manager Geosite lainnya, di antarnya Ruba Silaen (Manager Geosite Pusuk Buhit) Ika Sinaga (Manager Geosite Tele) Elshon Simanjorang (Manager Geosite Simanindo-Batu Hoda-Hutabolon) dan Saut Marasi Manihuruk (Manager Geosite Hutatinggi-Sidhihoni).
Selain akan mengembalikan mandat, para Manager Geosite ini menyatakan sikapnya dengan merumuskan kembali 5 prinsip Geopark. Yakni melawan kerusakan lingkungan, transformasi ekstraktif ke konservatif, pengkayaan intelektual bangsa melalui edukasi non formal-semi formal, membangun ekonomi kerakyatan, melakukan revolusi mental.
General Manager BP GKT, Wan Hidayati, telah mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan dirinya mewakili BP GKT menerima bantuan dari PT AN. Hidayati menyatakan tidak menerima bantuan dari PT AN. "Itu CSR mereka, terserah mau dibuat untuk apa. Saya tidak ada menerima uang," kata Hidayati.