Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sastrawan dan penulis di Sumatera Utara kembali menggelar Omong-omong sastra (Omsas), pada Minggu (18/3/2018) di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Budi Daya Binjai pukul 9.00 WIB-15.00 WIB.
Omsas merupakan Paguyuban sastra tertua yang ada di Sumatera Utara (Sumut). Kegiatan sastra ini telah berusia 42 tahun dan masih terus eksis hingga saat ini. Kegiatan dua bulanan ini juga merupakan event sastra yang paling banyak melibatkan sastrawan dari berbagai daerah di Sumut.
Kordinator Omsas Mihar Harahap melalui rilis pers yang diterima Medanbisnisdaily.com, Sabtu (17/3/2018) menjelaskan, Omas akan membahas berbagai tema seputar kesusasteraan di Tanah Air. Antara lain tentang perkembangan cerpen, plagiaris, penerbitan dan perkembangan sastra secara khusus di Binjai. Juga akan diisi dengan peluncuran antologi puisi berjudul "Lelaki Penenun Cinta" karya Tanita Liasna.
Para narasumber yang akan menyampaikan makalahnya adalah Suyadi San (Balai Bahasa Sumut), Novianti (akademisi STKIP) Budi Daya, Mastar Muham (Penulis) Aldha Muhsi (Penulis buku)
"Acaranya berlangsung mulai pukul 9.00 WIB-15.00 WIB. Bagi kawan-kawan sastrawan dan penulis yang berminat dipersilahkan hadir dan memberikan sumbangsih pemikirannya," kata Mihar.
M Raudah Jambak salah seorang sastrawan yang pernah menjadi kordinator Omsas menjelaskan, dari sejumlah kegiatan rutin sastra yang ada di Sumatera Utara, Omsas termasuk paling unik. Selain usianya yang terbilang lama, kegiatan ini juga berlangsung secara guyub.
Omsas hanya dikordinatori salah seorang sastrawan secara bergantian. Ia tidak memiliki struktur kepengurusan formal lazimnya sebuah lembaga. Segala hal yang berkembang dibicarakan bersama peserta yang hadir.
Pesertanya pun bebas siapa saja. Tidak ada syarat untuk bisa terlibat dalam kegiatan. Tidak ada iuran bulanan peserta. Kebutuhan pendanaan yang sifatnya kasuistik dibahas bersama-sama dan biasanya diselesaikan secara bergotong-royong.
Sebelumnya pada Januari lalu, Omsas berlangsung di Labuhan Batu. Para peserta datang dari berbagai daerah antara lain Medan, Binjai dan tuan rumah Labuhan Batu. Dalam Omsas itu dibahas mengenai perkembangan sastra dan kesenian yang ada di Labuhan Batu.